Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Akhir pekan lalu, rekrutan anyar Manchester United, Romelu Lukaku, harus kehilangan gelar man of the match di ajang International Champions Cup 2017 gara-gara minuman keras.
Lukaku menjadi man of the match dalam laga International Championsip Cup (ICC) yang mempertemukan MU dengan rival sekotanya, Manchester City, pada Jumat (21/7/2017) pagi WIB.
Dalam laga yang digelar di Stadion NRG, Houston, itu Lukaku mencetak satu gol sekaligus membawa MU menang 2-0.
Sponsor utama ICC adalah salah satu produsen minuman keras yang berasal dari Belanda, Heineken.
Lukaku pun menolak segala hal yang berkaitan dengan minuman keras di mana itu merupakan bagian keyakinannya sebagai seorang muslim (menurut berbagai media Inggris).
Hal sama juga dilakukan oleh pihak penyelenggara, di mana mereka tidak akan memanggil pemain Muslim atau di bawah umur 21 tahun untuk berpose dengan hadiah beralkohol.
Baca juga: Beragama Islam dan Menolak Minuman Keras, Romelu Lukaku Batal Jadi Man of The Match
Akhirnya, penyelenggara pun mengalihkan gelar man of the match kepada Henrikh Mkhitaryan.
Bukan kali ini saja ada seorang pemain yang menolak keberadaan minuman keras di dalam ranah sepak bola.
Pada bulan Oktober 2015 silam, pemain asal Jerman, Shkodran Mustafi, pernah melakukan hal serupa.