Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terlalu Boros, Aktivitas Transfer PSG dan Man City Berada di Bawah Pantauan UEFA

By Verdi Hendrawan - Senin, 31 Juli 2017 | 08:13 WIB
PResiden UEFA, Aleksander Ceferin (kanan), saat meninggalkan sesi jumpa pers dalam Kongres Luar Biasa UEFA ke-12 di Lagonisi, Yunani, pada 14 September 2016. (ARIS MESSINIS / AFP)

Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengaku tengah mengawasi aktivitas transfer yang dilakukan Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester City pada musim panas 2017.

Jelang bergulirnya musim 2017-2018, Manchester City telah mengeluarkan 220 juta poudsterling (sekitar Rp 3,9 triliun). Dana sebesar itu dibelanjakan The Citizens untuk membeli lima pemain.

Para pemain itu adalah Bernardo Silva, Benjamin Mendy (AS Monaco), Ederson Moraes (Benfica), Kyle Walker (Tottenham Hotspur), dan Danilo Luis da Silva (Real Madrid).

Sedangkan Paris Saint-Germain baru menghabiskan dana sebesar 16 juta euro (sekitar Rp 250 miliar) untuk mendatangkan satu pemain Real Sociedad, Yuri Berchiche.

Baca Juga:

Bahkan secara keseluruhan, PSG meraup keuntungan 1 juta euro dalam jual beli pemain setelah melepas Jean-Kevin Augustin dan Youssouf Sabaly dengan total harga 17 juta euro.

Namun, aktivitas transfer PSG belum selesai. Terlebih, mereka memiliki rencana untuk memboyong Neymar Junior dari FC Barcelona seharga 222 juta euro (sekitar Rp 3,5 triliun).

Akibat dari aktivitas transfer itu, UEFA melakukan pemantauan langsung kepada PSG dan Man City. Menurut mereka, The Citizens berpeluang melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).

Bahkan, hal ini bukan kali pertama bagi kedua klub tersebut berada di bawah pengawasan UEFA.

"Paris Saint-Germain dan Manchester City pernah mendapatkan sanksi. Kami juga dapat mengatakan bahwa Inter Milan dan AS Roma juga tengah mendapat perhatian khusus," ucap petinggi UEFA yang menangani permasalahan transfer, Andrea Traverso.