Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Arsene Wenger mengkritik ketentuan UEFA tentang juara Liga Europa yang mendapat tiket otomatis ke putaran grup Liga Champions.
Pada pemungutan suara 2014-2015, Wenger mengaku memilih "tidak" mengenai usul tersebut.
Wenger berpendapat bahwa tim besar harusnya tidak menjadikan Liga Europa sebagai garansi kualifikasi Liga Champions
Menurut pelatih berkebangsaan Prancis tersebut, ketentuan itu dapat berpengaruh pada jalannya liga.
"Jika satu tim berpeluang menjuarai Liga Europa pada April, maka mereka sudah tak fokus pada kompetisi reguler seperti liga," ujar Wenger seperti dilansir BolaSport dari theguardian.com.
Selain itu, Wenger juga menyoroti pemenang Liga Europa yang sebagian besar berasal dari "buangan" Liga Champions.
"Selain Manchester United yang mengikuti kompetisi sejak awal pada musim lalu, juara Liga Europa selalu berasal dari tim yang tersingkir dari Liga Champions," ujar pelatih berusia 67 tahun.
Pesan untuk Neymar dari Kakak Laki-lakinya di Barcelona https://t.co/wXFYpOsGx5 via @bolasportcom
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 5, 2017
Hal tersebut menjadi alasan lain mengapa Wenger tidak menyetujui usul tiket otomatis bagi juara Liga Europa saat pemungutan suara di Swiss.
Meski begitu, Wenger jelas kurang memperhatikan sejarah Liga Europa tersebut.
Hanya ada tujuh tim "buangan" Liga Champions yang mampu berjaya di final sejak berformat Liga Europa.
Arsenal harus rela berlaga di Liga Europa musim ini karena hanya finis di peringkat ke-5 Liga Inggris 2016-2017.
Hal tersebut merupakan yang pertama bagi tim London Utara setelah 20 tahun tak pernah absen di Liga Champions.