Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bek Southampton, Virgil van Dijk, menjadi komoditas panas di pasar transfer seiring ketertarikan Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Manchester City.
Pemain berusia 26 tahun tersebut sudah meminta masuk daftar jual agar bisa berganti seragam
Southampton kabarnya menginginkan dana sekitar 70 juta poundsterling (setara Rp 1,2 triliun) untuk bek asal Belanda tersebut.
Mengapa Van Dijk sangat diinginkan oleh klub-klub besar Liga Inggris meski dihargai mahal oleh Southampton?
Mungkin statistik perbandingan Van Dijk dengan pemain bertahan Liga Inggris pada musim 2016-2017, bisa menjadi jawabannya.
Dari menit bermain, Virgil van Dijk memang kalah dibandingkan Joel Matip (Liverpool), David Luiz (Chelsea), dan Laurent Koscielny (Arsenal).
Maklum, Van Dijk sempat mengalami cedera pada pertengahan musim.
Namun, untuk sejumlah aspek, dia malah terlihat superior.
Setiap 90 menit bermain, Van Dijk mampu memenangi duel udara sebanyak 4,7 kali.
Ia mengalahkan Matip (2,2 kali), Luiz (1,8), dan Koscielny (3,5) untuk urusan duel tersebut.
Van Dijk juga mengungguli mereka soal tekel.
Per 90 menit, Van Dijk (1,9 kali) lebih banyak melakukannya daripada Matip (1,6 kali), Luiz (1,3), dan Koscielny (1,5 kali).
Soal blok dan sapuan, Van Dijk kembali unggul dari lawan-lawannya tersebut.
Jumlah 0,7 blok dan 6,8 sapuan per 90 menit milik Van Dijk lebih banyak daripada Matip (0,2 dan 5,3 kali), Luiz (0,4 dan 5,2 kali), dan Koscielny (0,6 dan 6,1 kali).
Baca juga:
Van Dijk cuma kalah dari Koscielny soal intersep per 90 menit.
Angka 2,7 intersep milik Koscielny mengalahkan Van Dijk yang hanya mengoleksi 2,6 kali intersep, Matip (1,6 kali), dan Luiz (1,9 kali).
Soal akurasi umpan, Van Dijk kembali kalah dari Koscielny.
Koscielny mencatatkan akurasi 87,9 persen sekaligus melewati Matip (87,2 persen), Van Dijk (84,2), dan Luiz (83,6 persen).
Bisa dibayangkan bagaimana dashyatnya duet Koscielny dan Van Dijk di lini pertahanan Arsenal.
Arsene Wenger bakal memiliki Konscielny sebagai distributor bola dari belakang dan Van Dijk selaku pemotong serangan.
Begitu pula apabila menyatukan kemampuan bertahan Van Dijk dengan Matip atau Luiz.
Dengan siapa Van Dijk berduet bakal bergantung kepada klub tujuannya.
Mau berlabuh di mana, Van Dijk?