Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Manchester City, Josep "Pep" Guardiola memiliki pilihan yang banyak di lini tengah dan lini serang, tetapi tidak dengan lini pertahanan.
Dilansir BolaSport.com dari Squawka, Manchester City dianggap masih harus memperbaiki lini belakangnya.
Manchester City telah melakukan belanja besar di bursa transfer musim ini.
Danili, Ederson, Kyle Walker, dan Benjamin Mendy adalah sederet nama yang didatangkan untuk menambah kekuatan pertahanan Manchester City.
Cederanya Vincent Kompany membuat pertahanan City bermasalah.
Nicolas Otamendi dianggap tidak cukup untuk menjadi partner John Stones.
Berikut ini 5 nama yang bisa dijadikan pertimbangan Pep Guardiola untuk dijadikan sebagai bek tengah.
5. Aymeric Laporte
Aymeric Laporte dianggap memiliki kemampuan luar biasa pada usia muda.
Pemain berusia 23 tahun itu dinilai memiliki kemampuan komplet sebagai seorang bek.
Namun Manchester City harus membayar klausul pelepasan sebesar 70 juta pound (sekitar 1,2 triliun rupiah).
4. Francesco Acerbi
Francesco Acerbi dinilai sebagai seorang yang memiliki penempatan posisi bagus.
Namun Acerbi tidak memiliki pengalaman yang hebat di kompetisi antar klub Eropa.
Acerbi memenangi 68 persen duel individu musim lalu.
3. Jonny Evans
Jonny Evans bisa dianggap sebagai salah satu bek yang dianggap Remeh di Liga Inggris.
Penampilan solid Jonny Evans di West Brom menunjukkan prasangka itu tidak benar.
Namun Manchester City sepertinya akan kesulitan mendapatkan Evans, karena pihak West Bromwich Albion menolak menjualnya.
2. Kalidou Koulibaly
Penampilan fisik Kalidou Koulibaly dan kemampuanya diyakini akan menambah kokoh pertahanan Manchester City.
Namun permainan Koulibaly dianggap terlalu beresiko karena sering mencoba membawa bola ke depan.
Musim lalu Koulibaly memiliki persentase umpan sukses sebesar 89 persen.
1. Stefan de Vrij
Bek Lazio ini secara teknik dianggap memiliki kelebihan.
Namun, dari segi fisik, bek berusia 25 tahun ini dianggap kurang sesuai.
Musim lalu de Vrij catatkan 84 persen duel udara sukses.