Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liverpool FC punya tugas berat saat menjamu rival bebuyutan, Manchester United, pada lanjutan Liga Inggris di Anfield, Sabtu (14/10/2017).
Tugas yang dimaksud adalah menambal kebocoran pertahanan.
Sampai pekan ketujuh Liga Inggris musim ini, Liverpool kebobolan 12 gol, terparah ketiga setelah Crystal Palace (17 gol) dan West Ham (13).
Kerapuhan itu bisa menjadi sasaran empuk Manchester United selaku tim tertajam kedua setelah Manchester City (22 gol).
Man United melesakkan 21 gol.
Apa yang salah dengan pertahanan Liverpool?
(Baca Juga: Praktik Pagi-Sore, Begini Keseharian Pelatih Islandia sebagai Dokter Gigi)
Dilansir BolaSport.com dari Whoscored, pertahanan pasukan Juergen Klopp sebenarnya jarang menerima ancaman musuh.
Lini belakang Liverpool cuma kecolongan rata-rata 8,4 tembakan per partai atau total 59 shots musim ini.
Angka tersebut hanya kalah minim dari Manchester City (45 tembakan).
Richarlison contributed directly with Watford's equalizer against Liverpool. pic.twitter.com/QF2rUGlk6E
— Richarlison Stuff (@Richarlismo) August 13, 2017
Meski menerima sedikit ancaman, kubu Liverpool jangan senang dulu.
Disandingkan dengan jumlah kebobolan 12 gol, angka 59 tembakan yang diterima The Reds justru membuktikan betapa gampang pertahanan mereka dibedah.
Lawan tak perlu banyak-banyak melesakkan peluang untuk mencetak gol.
Hanya modal rata-rata 4-5 percobaan dalam satu partai, klub rival sudah mendapatkan satu gol.
Ambil contoh di laga pembuka Liverpool melawan Watford yang berkesudahan 3-3.
Saat itu Watford mencetak 3 gol mereka setelah melepaskan 4 tembakan akurat saja!
(Baca Juga: Anggota Timnas Belanda yang Gagal Lolos Piala Dunia 2002, di Mana Mereka Sekarang?)
Dejan Lovren cs memang bisa saja menjelma tangguh seperti saat menggilas Arsenal 4-0 (27/8/2017).
Namun, fakta bahwa mereka dapat kebobolan 3 gol oleh Watford atau 5 gol dari Manchester City menjadi bukti bahwa lini belakang rapuh bukan kebetulan saja.
Goal Joselu for newcastle vs liverpool 1-1 #newliv #lfc #Newcastle #PremierLeague pic.twitter.com/wVNNY4rRju
— FRIHO HD (@FRIHO_HD) October 1, 2017
"Kami menciptakan banyak peluang, tetapi membuat satu kesalahan nyata dan dihukum karena hal itu," ujar Klopp mengomentari skor imbang 1-1 di laga terbaru kontra Newcastle (1/10/2017).
Kala itu, Newcastle memanfaatkan satu peluang emas menjadi gol penyama skor oleh Joselu.
Prosesnya diawali kejelian sang pemain menerobos ruang terbuka di pertahanan The Reds.
Bisa menjadi masalah rumit buat Si Merah karena lini serang Manchester United jelas lebih mengerikan daripada Newcastle atau Watford.