Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam dua pekan beruntun, Liverpool harus bersua rival berat. Setelah menjamu Manchester United minggu lalu, mereka sekarang harus bertolak ke Wembley guna bersua Tottenham Hotspur, Minggu (22/10/2017).
Penulis: Theresia Simanjuntak
Sejak ditangani Juergen Klopp mulai Oktober 2015, Liverpool punya rekor bagus menghadapi tim-tim besar Premier League.
Di antara para penghuni enam besar klasemen akhir Liga Inggris 2016-2017, The Reds hanya kalah dua kali di liga, yaitu 0-1 dari Manchester United (17/1/16) dan 0-5 dari Manchester City pada September lalu.
Kekalahan telak dari City bulan lalu tidak dapat mendiskreditkan kemampuan Liverpool sepenuhnya mengingat saat itu mereka bermain dengan sepuluh orang sejak Sadio Mane menerima kartu merah pada menit ke-37.
Lihat saja pada duel kontra United minggu lalu. Kalau bukan karena kehebatan kiper lawan, David De Gea, Merseyside Merah bisa saja menang setidaknya 3-0 atas rival bebuyutan.
Intinya, posisi klasemen saat ini, di mana Tottenham berada di peringkat ketiga sementara Liverpool di urutan kedelapan, bukan berarti tuan rumah bakal menang mudah atas tamu mereka.
Kecuali adanya faktor di luar prediksi macam kartu merah, pertarungan di Wembley akhir pekan ini berpotensi sengit. Bukan kejutan bila duel berakhir seri.
(Baca Juga: Calon Investor Arema FC untuk Musim 2018 Mulai Buka Suara)