Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Everton Torehkan Rentetan Hasil Buruk, Apa Sebenarnya yang Salah dari Ronald Koeman? Berikut 5 Diantaranya

By Bagas Reza Murti - Senin, 23 Oktober 2017 | 14:28 WIB
Reaksi pelatih Everton, Ronald Koeman, dalam partai Liga Inggris lawan Burnley di Stadion Goodison Park, Liverpool, 1 Oktober 2017. (PAUL ELLIS / AFP)

Kekalahan Everton 2-5 dari Arsenal di Goodison Park pada Minggu (22/10/2017) membuat posisi Ronald Koeman di kursi kepelatihan semakin terancam.

Kekalahan semalam membuat Everton praktis hanya mencicipi 2 kemenangan di Liga. Di Liga Europa bahkan Everton belum merasakan kemenangan sama sekali.

Pasukan Ronald Koeman terdampar di peringkat 18 liga dan berada di zona degradasi.

Walau jor-joran di bursa tranfer musim panas lalu, dan mencatatkan start apik di musim ini, apa sebenarnya yang salah dengan Ronald Koeman sehingga terancam dipecat oleh manajemen The Toffees?

Redaksi BolaSport.com telah merangkum setidaknya 5 hal penyebab turunnya performa Everton musim ini.

1. Formasi Berubah

Musim ini, Ronald Koeman 'terpaksa' mengubah formasi dari musim lalu menyusul absennya Seamus Coleman yang patah kaki.Belum ada pengganti di sisi kanan pertahanan Everton yang sebanding dengan Coleman. Cuco Martina yang mengisi pos ini masih butuh penyesuaian saat bermain dengan formasi 4 bek.

Koeman kerap kali menggunakan formasi tiga bek musim ini, dengan formasi 3-5-2. Musim lalu padahal, Everton menggunakan formasi 4 bek dengan 4-2-3-1, menggunakan Lukaku sebagai target man.

2. Tidak ada Pengganti Romelu Lukaku 


Aksi selebrasi penyerang Everton, Romelu Lukaku, setelah mencetak gol ketiganya ke gawang Sunderland dalam laga Premier League di Stadium of Light, 12 September 2016.(SCOTT HEPPELL/AFP)

Musim lalu, Romelu Lukaku berhasil mencetak 25 gol, atau menyumbang lebih dari sepertiga total gol Everton di akhir musim. Setelah Lukaku hengkang, Everton tak punya lagi sosok penyerang andalan.

Musim ini, The Toffees mengandalkan pemain muda Inggris, Dominic Carvert-Lewin sementara Alex Sandro belum menunjukkan ketajaman di lini depan.

(Baca juga: Tumpul, Cristiano Ronaldo Tak Lagi Jadi yang Terbaik di Real Madrid!)

3. Terlalu Banyak Gelandang Bertipe Nomor 10


Gelandang Everton, Gylfi Sigurdsson, melakukan pemanasan menjelang duel Liga Inggris lawan Manchester City di Etihad Stadium, 21 Agustus 2017.(OLI SCARFF / AFP)

Roenald Koeman terlalu banyak membeli gelandang bertipe nomor 10 di klub. Setidaknya ada tiga nama utama yaitu Wayne Rooney, Daavy Klaassen, dan Gylfi Sigurdsson.

Semuanya berebut posisi favorit masing-masing, sementara tidak ada penyerang yang mumpuni sebagai target man di depan mereka. Wayne Rooney kerap kali menempati posisi striker utama.

4. Belanja Jor-joran Tanpa Mengetahui Kebutuhan

Koeman menghabiskan total 142 juta poundsterling dengan mendatangkan 7 pemain. Namun melihat performa hingga saat ini, Koeman tampak seperti menghambur-hamburkan uang dan bukannya memperbaiki skuatnya lebih baik.

Seperti poin sebelumnya, Koeman juga tak memperhatikan pemain apa yang dibutuhkan oleh tim. Koeman malah belanja 3 pemain bertipe sama daripada mencari penganti Lukaku yang sepadan.

5. Badai Cedera


Seamus Coleman mengalami cedera patah kaki kanan di pertandingan Grup D kualifikasi Piala Dunia 2018 antara Republik Irlandia kontra Wales, Jumat (24/3/2017) waktu setempat.(Paul FAITH/AFP)

Sejak musim ini berjalan, Koeman dipusingkan dengan 5 pemain andalannya yang cedera. Oleh karena itu, pemain yang baru saja dibelinya langsung menjadi andalan di setiap starting line-up.

5 pemain itu adalah Ramiro Funes Mori, Seamus Coleman, Ross Barkley, Yannick Bolasie dan Aaron Lennon.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P