Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ada Peran Olivier Giroud dalam Pemecatan Ronald Koeman

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 26 Oktober 2017 | 06:55 WIB
Striker Arsenal, Olivier Giroud, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Crvena Zvezda dalam laga Grup H Liga Europa di Stadion Rajko Mitic, Belgrade, Serbia, pada 19 Oktober 2017. (ANDREJ ISAKOVIC/AFP)

Eks pelatih Everton, Ronald Koeman, mengatakan bahwa pemecatan yang dia alami di klub tersebut ada kaitannya dengan penyerang Arsenal, Olivier Giroud.

Everton sempat mengincar Olivier Giroud pada bursa transfer musim panas 2017.

Giroud dinilai layak menjadi pengganti Romelu Lukaku yang pindah ke Manchester United.

Namun, transfer tersebut tidak terealisasi.


Reaksi pelatih Everton, Ronald Koeman, dalam partai Liga Inggris lawan Burnley di Stadion Goodison Park, Liverpool, 1 Oktober 2017.(PAUL ELLIS / AFP)

Koeman menilai kegagalan transfer Giroud ke Everton menjadi salah satu alasan manajemen The Toffees mendepaknya.

"Saya tinggal selangkah lagi mendapatkan Giroud. Dia akan sangat cocok untuk Everton, tetapi di saat-saat terakhir, dia memutuskan lebih suka di London dan bertahan di Arsenal," kata Koeman.

(Baca Juga: Sergio Aguero Belum Pecahkan Rekor Gol Manchester City! Gara-gara Komentator?)

Pelatih asal Belanda tersebut pun tak menampik kalau keputusan Giroud membuatnya terpukul.

"Saya sulit menerima keputusan Giroud itu. Di mana lagi saya bisa mencari penyerang yang lebih baik?" ujarnya.

Kepergian Lukaku memang memberi dampak signifikan bagi Everton.

Pada musim lalu, striker asal Belgia ini mengoleksi 25 gol dan hanya kalah empat gol dari top scorer Premier League, Harry Kane.

Total dana 142,38 juta pounds yang dikucurkan Everton tetap tak bisa menemukan pengganti Lukaku di lini depan.

Kurangnya sosok striker tajam bukan satu-satunya alasan.

Jadwal Liga Inggris yang tak bersahabat pun dianggap Koeman menjadi faktor yang memberatkan.

(Baca Juga: Rayakan Hari Jadi Ke-32, Wayne Rooney Rata-rata Cetak 20-21 Gol Per Tahun)

Mereka langsung berhadapan dengan tim raksasa macam Manchester City, Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Manchester United di pekan-pekan awal.

"Saya menerima surat elektronik berisi jadwal Liga Inggris saat liburan dan melihat lima jadwal versus klub-klub papan atas," kata Koeman.

Saat itulah dia tahu kalau perjalanannya takkan mudah.

"Yang saya pikirkan adalah "wow, ini takkan mudah, apalagi kami harus bermain di Liga Europa'. Lalu kami juga kehilangan Lukaku," tuturnya. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P