Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peringatan, Menjadi Pelatih Liverpool Bisa Membunuhmu!

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Senin, 20 November 2017 | 16:34 WIB
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, menghadiri konferensi pers di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, pada 12 September 2017. (ANTHONY DEVLIN/AFP)

Fan Liverpool sempat dibuat khawatir dengan kabar pelatih Juergen Klopp yang dibawa ke rumah sakit pada Kamis, (16/11/2017).

Namun beberapa jam setelah berita itu beredar, Klopp dinyatakan sehat dan bisa kembali ke rumah.

"Saya baik-baik saja, dokter berkata satu-satunya yang dapat membunuh saya jika kami kalah dalam pertandingan," kata Klopp seperti dilansir BolaSport.com dari Liverpool Echo.

Meski pelatih berusia 50 tahun tersebut ternyata baik-baik saja, ini bukan kali pertama ada pelatih Liverpool yang dibawa ke rumah sakit, entah karena tekanan saat menjadi pelatih Liverpool atau hal lain.

(BACA JUGA: Musim Ini Bisa Jadi Momen Valencia Menjuarai Liga Spanyol)

Mulai dari Kenny Dalglish, Graame Souness, Gerard Houllier, Rafa Benites, hingga Brendan Rodgers pernah mengalami hal serupa.

Tekanan yang super tinggi untuk memperoleh gelar dan bermain apik, harapan dari manajemen untuk membuat neraca keuangan klub untung, sampai kelakuan para pemain di dalam dan luar lapangan adalah beberapa contoh asal muasal stres seorang pelatih terjadi.

Saat tragedi Hillsborough terjadi, Dalglish yang saat itu menjabat sebagai pelatih Liverpool sama sekali tak bisa tidur dan mendapat ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh.

Dalglish yang saat itu masih berusia 30-an kemudian harus mengundurkan diri pada Februari 1991, yang menurut istrinya, Marina, disebabkan karena hidup Dalglish jadi berantakan.

Kisah Dalglish berbeda dengan yang dialami Souness dan Houllier.