Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, menanggapi amarah yang diutarakan bek kiri Danny Rose karena tidak kunjung menjadikan dirinya sebagai pilihan utama.
Danny Rose merupakan pilihan utama Mauricio Pochettino di skuat Tottenham Hotpsur. Namun, kondisinya kini telah berubah setelah dirinya mengalami cedera.
Rose baru pulih dari cedera ligamen serius yang membuatnya absen selama 10 bulan. Pemain berusia 27 tahun itu pun kini baru tampil sekali di Liga Inggris musim ini.
Rose tersingkir dari tim utama akibat penampilan hebat pesaingnya di pos bek kiri, Ben Davies.
Amarah Rose memuncak setelah pada laga derbi London menghadapi Arsenal di Emirates Stadium, Sabtu (18/11/2017), Pochettino kembali tidak menjadikan dirinya sebagai pilihan utama.
Melihat amarah Rose tersebut, Pochettino justru mengaku senang. Hal tersebut dipandang manajer berusia 45 tahun itu menunjukkan bahwa sang pemain sangat termotivasi untuk tampil.
(Baca Juga: Kontrak Baru dari Inter Milan Bisa Membuat Mauro Icardi Bernilai Rp 1,7 Triliun)
Great to see Danny Rose in the very centre of this picture. He made a point of going over and applauding the Spurs supporters at full-time who had been singing his name during the match. #COYS#THFC pic.twitter.com/6tY0DMgmiR
— Ricky Sacks (@RickSpur) November 21, 2017
"Saya senang dengan kinerja bagus Rose dan tidak ada yang mengeluh tentang tingkah lakunya. Dia tidak pernah menunjukkan kemarahan itu secara langsung dan hal ini yang membuat saya terkejut," kata Pochettino seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Saya senang ketika pemain merasakan emosi itu karena artinya mereka sangat ingin membantu tim dan bermain. Anda bisa bertanya tentang semua pemain yang tidak terlibat. Tentu saja mereka menggerutu, tetapi saya adalah bosnya," ucapnya.
Pochettino juga mengaku bahwa dirinya selalu kesulitan untuk menentukan siapa saja yang akan tampil pada pertandingan yang akan dihadapi demi menjaga kebahagiaan para pemainnya.