Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kesaktian Sir Alex Ferguson Justru Melempem Kala Diaplikasikan 3 Bintang Didikannya

By Fabianus Riyan Adhitama - Rabu, 29 November 2017 | 18:06 WIB
Cristiano Ronaldo (kanan) berpose dengan pelatihnya di Manchester United, Sir Alex Ferguson, sambil memamerkan trofi Pemain Terbaik FIFA di Stadion Old Trafford, 14 Januari 2009. (ANDREW YATES/AFP)

Eks manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson memang memililiki wibawa luar biasa di mata para anak didiknya.

Tak sedikit pemain bintang yang lahir dari tangan dingin Sir Alex Ferguson.

Penguasa Old Trafford periode 1986-2013 tersebut nyatanya berhasil menginspirasi beberapa anak didiknya untuk mengikuti jejaknya.

Namun, tampaknya tiga bintang Manchester United berikut ini justru gagal mempraktekkan kesaktian Sir Alex Ferguson sebagai pelatih.

Mereka adalah Roy Keane, Gary Neville, dan Jaap Stam.

(Baca Juga: Pernah Diasuh Sir Alex Ferguson, 31 Mantan Pemain Manchester United Ini Ikuti Jejak Sang Maestro)

1. Jaap Stam

Pesepakbola berkepala plontos ini pernah menjadi bek kesayangan Sir Alex pada medio 1998 hingga 2001.

Alih-alih jadi pelatih kepala, Jaap Stam agaknya lebih berbakat menjadi asisten pelatih.

Dirinya berhasil mendampingi Frank de Boer kala membawa Ajax Amsterdam menjuarai Liga Belanda 2013-2014.

Prestasi serupa juga ditorehkan Jaap Stam saat menjadi asisten pelatih PEC Zwolle sebelum bergabung ke Ajax.


Reaksi pelatih Reading, Jaap Stam, dalam partai Piala FA lawan Manchester United di Old Trafford, 7 Januari 2017.(OLI SCARFF / AFP)

Bersama Martijn Kleingeerts sebagai pelatih kepala, Jaap Stam berhasil membawa PEC Zwolle menjuarai Eerste Divisie (kasta ke-2 Liga Belanda).

Jaap Stam pun berhasil membawa PES Zwolle naik ke kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie.

Namun keadaan justru berubah ketika Jaap Stam menjabat sebagai pelatih kepala.

Saat ini Jaap Stam tengah menukangi klub kasta ke-2 Liga Inggris, Reading.

Dari total 72 pertandingan sejak pertama melatih Reading pada 2016 yang lalu, Jaap Stam hanya menorehkan 38 kemenangan, 13 seri, dan 25 kekalahan.

Hasil tersebut justru membawa Reading ke posisi 16 klasemen sementara divisi Championship Liga Inggris.

2. Gary Neville

Nasib lebih miris menimpa peraih 8 kali juara Liga Inggris dan sekali Liga Champions bersama skuat Setan Merah ini.

Gary Neville dipercaya untuk memimpin skuat Valencia di Liga Spanyol musim 2015-2016.

Sayangnya, adik kandung Phill Neville ini justru tak mampu berbuat banyak.


Gary Neville berbicara dalam konferensi pers saat masih menjabat sebagai pelatih Valencia di Sports City, Valencia, 2 Februari 2016.(JOSE JORDAN/AFP )

Dilansir BolaSport.com dari Transfermarkt, legenda Manchester United itu hanya mampu meraih 10 kali menang, 7 kali imbang, dan 11 kali kekalahan dari total 37 laga.

Suami dari Emma Hadfield tersebut langsung dipecat hanya dalam tempo waktu empat bulan saja.

Gary Neville meneken kontrak bersama Valencia pada 2 Desember 2015.

Valencia lantas memutus kontrak tersebut pada 30 Maret 2016 dan menggantikan posisinya dengan pelatih asal Spanyol, Pako Ayestaran.

3. Roy Keane

Kesayangan Sir Alex Ferguson periode 1993-2005 ini punya cerita lain.

Usai lepas dari Manchester United dan memutuskan pensiun saat berseragam Celtic pada 2006, Roy Keane mencoba peruntungan menjadi pelatih.

Roy Keane mendapat kesempatan untuk menukangi Sunderland pada 2006-2008 silam.

Hasilnya bisa ditebak, meski pernah dilatih oleh arsitek sekelas Sir Alex Ferguson, tak serta merta kesaktian itu menurun pada Roy Keane.

Dua tahun menjadi manajer Sunderland dan menjalani 100 laga, Roy Keane hanya menorehkan 42 kemenangan, 16 kali imbang, dan 41 kekalahan.

Hal tersebut memaksa Roy Keane harus didepak dari Sunderland sesegera mungkin pada 4 Desember 2008.

Lepas dari Sunderland, Roy Keane justru dilirik oleh Ipswich Town.


Asisten pelatih tim nasional Republik Irlandia, Roy Keane, menghadiri sesi konferensi pers di Stade Municipal, Versailles, pada 11 Juni 2016.(MIGUEL MEDINA/AFP)

Ipswich Town lantas mengontrak Roy Keane sebagai pelatih kepala periode 2009-2011.

Tak menampilkan performa menawan, Roy Keane kembali dipecat pada 6 Januari 2011.

Roy Keane hanya menorehkan 29 kemenangan, 24 seri, dan 29 kekalahan dari total 81 pertandingan bersama Ipswich Town.

Sejak saat itu Roy Keane lebih memilih menjadi asisten pelatih daripada berperan sebagai pelatih kepala atau manajer.

Roy Keane sempat menjadi asisten pelatih Aston Villa pada musim 2014-2015.

Dirinya juga dipercaya untuk menjadi asisten pelatih timnas Irlandia sejak 5 November 2013 hingga saat ini.

Sayangnya, nasib Roy Keane juga tak membaik di level nasional.

Menjadi asisten dari Martin O'Neill, Roy Keane gagal memboyong Timnas Irlandia ke Piala Dunia 2018 di Rusia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P