Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam beberapa partai terakhir, performa Manchester City tampak kendur. Bertandang ke penghuni zona degradasi, Swansea City, Rabu (13/12/2017), The Citizens seharusnya dapat meraup tiga poin penuh meski kembali susah payah.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Dari segi hasil, Manchester City mengalami sedikit penurunan menyusul kekalahan 1-2 dari Shakhtar Donetsk di Liga Champions (6/12/2017).
Hasil itu memang bukan sebuah gempa bumi berhubung pasukan Pep Guardiola masih mampu menang. Misalnya, saat menekuk Manchester United 2-1 di Old Trafford (10/12/2017).
Akan tetapi, berdasarkan catatan gol, mereka tengah bergerak lambat.
(Baca Juga: Atlet Disabilitas Jadi Sumber Terbesar Prestasi Olahraga Nasional)
Sampai awal November, mencetak setidaknya tiga gol bak sebuah rutinitas bagi Sergio Aguero dkk.
Liverpool (9/9/2017) dan Arsenal (5/11/2017) adalah korban dari keganasan lini depan Manchester City, di mana masing-masing takluk 0-5 dan 1-3.
Namun, sejak pertengahan November, Manchester City cuma mampu melesakkan maksimal dua gol di tiap gim di semua ajang.
Catatan ini tampaknya akan berlanjut di Stadion Liberty.
Meskipun tuan rumah sulit mendapatkan kemenangan, mereka punya pertahanan yang sulit ditembus.
Sampai pekan ke-16 Premier League, Swansea baru kemasukan 18 gol. Mereka berada di urutan kelima tim dengan angka kebobolan paling minim di liga.
Pep Guardiola sepertinya juga enggan ambil pusing mengenai pengadaan pesta gol dari timnya. Masalah utama yang perlu dibenahi adalah lini bertahan.
(Baca Juga: Marc Marquez Ingin Melihat Hal Ini Sebelum Memutuskan Masa Depannya Bersama Repsol Honda)
Manchester City boleh saja bangga karena sering mampu bangkit dari ketertinggalan musim ini seperti yang terjadi ketika mereka mengalahkan Huddersfield (26/11/2017) dan West Ham (2/12/2017) dengan skor 2-1.
Akan tetapi, hal itu justru memperlihatkan lemahnya fokus barisan pertahanan yang bisa dimanfaatkan lawan.
Shakhtar sukses memanfaatkannya pertengahan pekan lalu.
Bila Swansea mampu membobol gawang Manchester City dini hari nanti, maka nilai jelek lagi buat tim tamu.
Pasalnya, skuat besutan Paul Clement merupakan tim paling tumpul di EPL 2017-2018 (9 gol).
Rotasi
Guardiola kemungkinan besar tidak menurunkan skuat terbaik melawan Swansea gara-gara jadwal padat dan lawan-lawan yang sulit.
Sebelum berhadapan dengan Si Angsa, Manchester City melakoni derbi Manchester yang menguras tenaga.
Kemudian mereka menyambut Tottenham Hotspur di Etihad, Sabtu (16/12/2017).
Untung bagi Guardiola, timnya cukup gemuk buat dirotasi meski tanpa kehadiran John Stones dan Benjamin Mendy yang masih cedera.
(Baca Juga: Kisruh Soal Kontrak, Donnarumma Dapat Wejangan dari Buffon)
Di posisi penyerang tengah, manajer asal Spanyol itu belakangan lebih sering merotasi Sergio Aguero dan Gabriel Jesus ketimbang menurunkan keduanya bersamaan sejak menit awal.
Melawan Swansea, Jesus berpeluang menjadi starter. Sebaliknya, Aguero disimpan buat gim melawan Tottenham.
Andai dipercaya merumput, saatnya buat Jesus buat kembali mencetak gol. Striker asal Brasil itu sudah puasa gol dalam enam penampilan terkini di seluruh kompetisi.
(Baca Juga: Ketika Striker Anyar Arema Harus Menepi pada Latihan Pertama)
Terakhir kali Jesus mencetak gol adalah pada laga kemenangan 2-0 atas Leicester, 18 November lalu.
Kesempatan pemain berusia 20 tahun itu mengakhiri kekeringan golnya terbuka lebar mengingat ia memborong dua gol kemenangan 2-1 Manchester City atas Swansea pada awal Februari lalu.
PRAKIRAAN FORMASI
SWANSEA CITY (4-3-1-2): 1-Fabianski 26-Naughton 6-Mawson5-Van der Hoorn 16-Olsson 8-Fer 4-Ki 17-Clucas 18-Ayew 10-Abraham 2-Bony
MANCHESTER CITY (4-3-3): 31-Ederson 3-Danilo 15-Mangala 30-Otamendi 2-Walker 7-Sterling 8-Guendogan 42-Toure 17-De Bruyne 19-Sane 33-Jesus
PREDIKSI BOLA 45-55