Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester City tampil begitu digdaya pada Liga Inggris 2017-2018.
Pasukan Pep Guardiola melalui 26 laga tanpa terkalahan, 16 di antaranya diwarnai kemenangan secara beruntun.
Penampilan dominan seperti itu sangat jarang terjadi di Liga Inggris, yang dikenal memiliki persaingan sangat ketat.
Kali terakhir fenomena itu terjadi pada 2003-2004.
Musim tersebut, Arsenal mencatatkan 49 laga tidak terkalahkan, 14 di antaranya berupa kemenangan beruntun.
(Baca Juga: Paulo Dybala Dicadangkan karena Malas Mengoper?)
Dominasi kedua tim pada era masing-masing lantas mengundang perdebatan, siapa yang lebih baik?
Eks bek Arsenal, Ashley Cole, sempat mengutarakan prediksinya apabila Manchester City dan Arsenal 2003-2004 diadu di lapangan.
"Saya meyakini, Arsenal Invicibles akan menang," ujar Cole.
Namun, Cole mungkin harus menarik kata-katanya apabila sudah melihat statistik yang dilansir BolaSport dari Sky Sports.
Media asal Inggris itu membatasi capaian masing-masing tim hingga pekan ke-18.
Dalam 18 laga pertama musim 2003-2004, Arsenal cuma meraup 42 poin.
Adapun Manchester City memuncaki klasemen sementara dengan sepuluh poin lebih banyak.
Keunggulan Manchester City ketimbang Arsenal 2003-2004 juga terlihat dari jumlah gol.
Tim beralias The Citizens merangkum 56 gol atau 22 gol lebih banyak dari pada Arsenal 13 tahun lalu.
Maklum, intensitas ancaman Manchester City memang sangat tinggi.
Mereka melancarkan 327 tembakan atau 80 lebih banyak daripada Arsenal 2003-2004.
Betapa superior Manchester City ketimbang Arsenal mungkin dilatarbelakangi formasi.
Guardiola biasa menerapkan formasi sangat ofensif, yaitu 4-3-3.
Di lini tengah, hanya ada satu gelandang bernaluri defensif, yaitu Fernandinho.
Adapun Wenger lebih mengedepankan keseimbangan 13 tahun lalu.
Dalam formasi 4-4-2, dia menduetkan dua gelandang bertahan, Gilberto dan Patrick Vieira.