Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne adalah Bukti Bahwa Liga Inggris Kerap Terlalu Cepat Menilai Pemain

By Putra Rusdi Kurniawan - Rabu, 20 Desember 2017 | 08:49 WIB
Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, melepaskan tembakan dalam laga Liga Inggris kontra Southampton di Stadio Etihad, Manchester, pada 29 November 2017. (OLI SCARFF/AFP)

Penampilan menawan Mohamed Salah, Kevin de Bruyne serta Paulinho musim ini menunjukan bahwa Liga Inggris kerap menilai terlalu dini bahwa pemain tersebut tidak bagus.

Dilansir BolaSport.com dari Telegraph, banyak faktor pemain asing di Inggris mengalami kegagalan seperti kurangnya pengalaman, tidak cocoknya gaya bermain atau kesalahan memilih klub.

Namun para pemain asing ini kerap kali dinilai terlalu cepat oleh para pengamat bahwa mereka tidak bagus.

Padahal kegagalan mereka belum tentu karena bakat mereka.

Penampilan menawan Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne musim ini di Liga Inggris menjadi bukti bahwa mereka dulu terlalu cepat dianggap tak mampu bersaing di Liga Inggris.

(Baca Juga: Lawan Persija di Piala AFC 2018 Rekrut Bek Tangguh Berdarah Malaysia-Barbados)

Kini, Salah menjadi top scorer sementara Liga Inggris dengan 14 gol bersama Liverpool FC. 

Sementara itu, Kevin De Bruyne menjadi raja assist Liga Inggris bersama Manchester City.

Sebelumnya keduanya didepak oleh Chelsea pada era Jose Mourinho, karena gagal tampil reguler di tim utama.

Bahkan, mantan pemain Arsenal, Paul Merson mengatakan, bahwa keputusan Manchester City mengontrak Kevin de Bruyne yang dibuang Chelsea dari Wolfsburg senilai 55 juta Euro adalah sebuah lelucon.

(Baca Juga : Tahan Kevin De Bruyne dengan Kontrak Baru, Manchester City Siap Beri Kenaikan Gaji)

"Manchester City membayar begitu banyak uang untuk Kevin De Bruyne adalah benar-benar sebuah lelucon," ujar Paul Merson dilansir BolaSport.com dari Daily Star.

"Saya pikir dia berada di luar jangkauannya di Chelsea. Dia tidak pernah sekali pun keluar di lapangan dan tampak seperti berada di sana."

Merson juga mengatakan bahwa De Bruyne bisa saja bagus di Liga Jerman, namun dia tak akan bisa melakukannya di Liga Inggris.

Merson mungkin pantas malu dengan pernyataan tersebut jika melihat performa pemain Belgia tersebut musim ini.

(Baca Juga : Chelsea Tak Menyesal Buang Salah, De Bruyne, dan Lukaku)

De Bruyne mengemas enam gol dan delapan assist sekaligus mengantarkan The Citizens kokoh di puncak klasemen. 

Bahkan, The Citizens juga mencatatkan rekor 16 kemenangan beruntun di Liga Inggris dan hal itu masih berpeluang bertambah.

Kasus Salah dan De Bruyne ini menunjukkan bahwa pemain yang dapat cap gagal di Liga Inggris sebelumnya tidak bisa kembali ke Premier League dan tampil menawan.

Kasus serupa juga terjadi pada Paulinho yang dinilai gagal di Liga Inggris kala memperkuat Tottenham Hotspur musim 2013-2015.

Bahkan, pemain asal Brasil itu kemudian harus hijrah ke China.

Namun musim ini, pemain 29 tahun ini berhasil membuktikan diri dengan tampil menawan bersama FC Barcelona di Liga Spanyol.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P