Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pemain jebolan akademi Arsenal Nicklas Bendtner, atau sering dipanggil "Lord Bendtner", merupakan sosok pesepak bola fenomenal dalam artian negatif.
Sempat dicap striker muda menjanjikan di awal karier profesionalnya dan pernah jadi incaran tim sekaliber AC Milan pada 2007, kualitas Bendtner semakin menurun seiring berjalannya waktu.
Inkosistensi sering diperlihatkan pemain asal Denmark kala bertanding, juga jangan lupa pernyataan bernada sombong pernah ia lontarkan pada 2009 yang membuat gelar "lord" disematkan padanya.
"Saya ingin menjadi top scorer Liga Inggris, Piala Dunia, dan dalam lima tahun lagi saya akan menjadi striker terbaik di dunia," ungkap Bendtner yang tampak overconfidence, dikutip BolaSport.com dari laman Mirror.
Nyatanya Bendtner menjadi striker kurang produktif dan seringkali melakukan kesalahan kala bertanding sehingga tak jarang ejekan terlontar untuknya.
Meski begitu, prestasi tetap ia cetak dalam karier sepak bolanya.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Fabregas Jadi Pencetak Gol Termuda Arsenal)
Scudetto Liga Italia pernah diraihnya bersama Juventus walau hanya bermain sembilan kali di kompetisi domestik tanpa menyarangkan gol.
Namun prestasi pribadi yang patut dibanggakan darinya terjadi pada 22 Desember 2007 saat ia masih berkostum Arsenal.
Saat itu Arsenal sedang berjuang di ajang Piala Liga Inggris dengan bertarung melawan tim sekota, Tottenham Hotspur.
Bermain di Stadion White Hart Lane kandang Tottenham, Arsenal unggul lebih dulu lewat gol Emmanuel Adebayor pada menit ke-48.
Tentu saja Spurs tak mau mengalah begitu saja di laga derbi London utara itu.
Pada menit ke-66 mereka menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat gol Dimitar Berbatov.
Tuan rumah hampir unggul di menit ke-72 jika saja sepakan penalti Robbie Keane tak diselamatkan kiper Manuel Almunia.
Dua menit setelahnya pelatih Arsenal Arsene Wenger mengubah skema penyerangan dengan menarik gelandang Emmanuel Eboue keluar.
Bendtner pun masuk saat Arsenal dalam kondisi mendapat sepakan pojok.
Tak dinyana, Bendtner yang baru masuk skuat inti Arsenal pada musim itu dan belum mencetak satu gol pun di Liga Inggris langsung mencetak gol.
Menyambut sepak pojok Cesc Fabregas, pemilik postur tubuh 194 sentimeter menanduk bola yang gagal diantisipasi kiper Tottenham Paul Robinson.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Back Pass Neville pada Robinson Jadi Awal Petaka Inggris Gagal Tampil di Piala Eropa 2008)
Golnya pada menit ke-75 itu kian spesial, karena menyandang predikat gol dari pemain pengganti tercepat dalam sejarah Liga Inggris dengan.
Bendtner yang kini merumput bersama Rosenborg saat itu hanya membutuhkan 1,8 detik untuk mencetak gol kemenangan bagi Arsenal di laga tersebut.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on