Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasca ditinggal Peter Schmeichel yang cabut ke Sporting Lisbon pada akhir musim 1998-1999, Manchester United (MU) mengalami krisis kiper.
Sejumlah kiper yang dirasa menjanjikan dijajal Sir Alex Ferguson untuk menjaga kesucian gawang Setan Merah.
Mulai dari Mark Bosnich, Fabien Barthez sampai Tim Howard diberi kesempatan tampil sebagai kiper utama oleh Fergie yang sayangnya mereka bermain di luar ekspektasi.
Blunder atau kesalahan serta merta menjadi sahabat kiper-kiper MU setelah zaman keemasan Schmeichel habis.
Contoh blunder bisa dilihat dari penampilan kiper jawara Piala Dunia 1998, Fabien Barthez.
Si plontos dari Prancis seringkali maju merangsek menggapai bola, kebiasaan dari kiper bertipe sweeper keeper.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Pencetak Hat-trick Termuda Arsenal)
Contoh nyata terjadi pada Oktober 2001, di mana kebiasaan yang sering Barthez tunjukkan justru tidak efektif dan malah menjadi bumerang.
Gawang Barthez dibobol tiga kali oleh klub Spanyol yang tengah naik daun Deportivo La Coruna.
Dua di antara gol Super Depor dinilai khalayak akibat kesalahan Barthez sendiri.
Juga jangan lupa blunder yang dilakukan Massimo Taibi saat MU berjumpa Southampton di musim 1999-2000.
Di laga itu juga MU harus menerima kenyataan gawangnya dibobol tiga gol karena penampilan jeblok Taibi.
Kiper Italia itu pun sampai dijuluki Si Buta dari Venesia oleh media Inggris.
Flashback kembali pada 4 Januari 2005, kiper MU yang lain yakni Roy Carroll juga melakukan blunder fatal.
Namun kiper asal Irlandia Utara jauh lebih beruntung karena "dosanya diselamatkan" wasit pertandingan.
Melakoni laga dengan disaksikan 67 ribu pasang mata di Stadion Old Trafford, MU menjamu Tottenham Hotspur di lanjutan laga Liga Inggris.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Laga Premier League Tanpa Pemain Inggris)
Di laga itu MU beruntung karena gol di pengujung laga yang dicetak gelandang Tottenham Pedro Mendes dianulir wasit Mark Clattenburg.
Mendes di laga itu sebenarnya mencetak gol dari jarak 50 meter saat laga tengah imbang 0-0 di menit ke-89.
Keputusan Mendes menembak bola langsung dari tengah lapangan karena ia melihat Carroll yang maju meninggalkan zona amannya.
Carroll tentu kembali ke zona amannya untuk menangkap bola sepakan pemain asal Portugal.
Hanya saja bola tangkapan kiper pemilik tinggi 188 sentimeter tidak sempurna, bola memantul dan lepas masuk ke dalam gawang.
Carroll tidak menyerah, ia sigap menghalau walau bola yang sudah melewati garis gawang.
Amat disayangkan bagi tim tamu, wasit Mark Clattenburg dan hakim garis Ray Lewis tidak melihat bola benar-benar masuk ke gawang MU.
Hasilnya laga itu berakhir dengan skor kacamata, 0-0.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on