Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ternyata, tak semua striker yang berkompetisi di Liga Inggris bisa tampilkan ketajaman dalam setiap penampilannnya.
Ada juga striker yang tak memenuhi ekspektasi dan tumpul sebagai ujung tombak sebuah skuat.
Bahkan, nama besar seorang striker tak bisa memberikan garansi bahwa sang pemain menjadi lumbung gol bagi klub.
Dilansir BolaSport.com dari laman Four Four Two, berikut 2 striker paling tumpul yang berlaga di Liga Inggris.
DEULOFEU, ¡CLASE MUNDIAL!
— Josep Pons Imatge (@JosepPonsImatge) November 29, 2017
Lo dijo el seleccionador belga Bob Martínez, que fue su entrenador en el Everton. ¡Con él jugó a pesar de su juventud! ¡También dijo que precisa confianza para mostrar su enorme talento! pic.twitter.com/eKknO3tnoI
Tak dapatkan tempat setelah promosi menuju tim utama Barcelona pada tahun 2011, Deulofeu dipinjamkan ke Everton pada tahun 2013.
Bermain dibawah asuhan Roberto Martinez, Deulefou hanya berhasil cetak tiga gol dalam 25 penampilan.
Semusim di Everton, sang pemain kemudian dipinjamkan ke Sevilla dan berhasil meraih gelar Liga Europa.
Everton pun tertarik untuk mempermanenkannya pada tahun 2015.
Namun lagi-lagi, Liga Inggris sepertinya tak cocok bagi Gerald Deulofeu yang hanya cetak dua gol dalam 37 penampilan.
Statistik: Main: 62 • Gol: 5 • Gol per 90 menit: 0,16
Papa Diop no llegó a Liverpool... Fue El Hadji Diouf... pic.twitter.com/xfnqhyzNW4
— E S A B (@SamirAldana87) December 2, 2017
Diouf sempat menjadi pemain penting Liverpool bersama nama-nama besar seperti Michael Owen dan Jerzy Dudek pada tahun 2002.
Sang pemain dibeli setelah mendapatkan gelar individual sebagai pemain terbaik Afrika dua kali beruntun, tahun 2001 dan 2002.
Namun, kariernya meredup setelah tahun 2005, bahkan sempat bermain di Liga Malaysia bersama Sabah FA.
Penurunan terjadi sejak berseragam Liverpool, Bolton Wanderers, Sunderland, hingga Blackburn Rovers pada tahun 2011 dengan hanya cetak 28 gol selama sembilan tahun.
Statistik: Main: 243 Gol: 28 • Gol per 90 menit: 0,14