Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
AC Milan 2017-2018 bakal terlihat seperti tim basket. Susunan starter I Rossoneri dijejali pemain dengan nomor punggung besar.
Kejanggalan sudah terlihat sejak dari posisi penjaga gawang. Kiper utama Milan, Gianluigi Donnarumma memakai nomor 99.
Deputi Donnarumma, Marco Storari, dan Antonio Donnarumma juga tak mengambil angka lazim bagi kiper.
Storari memilih nomor 30, sementara Antonio 90.
Anomali berlanjut ke lini pertahanan.
Calon kuartet andalan Milan di sektor belakang, Andrea Conti (nomor 12), Leonardo Bonucci (19), Alessio Romagnoli (13), dan Ricardo Rodriguez (68) kompak mengenakan seragam dengan angka dua digit.
Baca Juga: Naby Keita Cederai Rekan Setim di RB Salzburg
Padahal, selama ini, angka favorit bagi personel lini belakang adalah 2, 3, 4, 5, dan 6.
Nomor tiga Milan dipensiunkan sementara sebagai penghormatan kepada Paolo Maldini.
Angka tiga baru akan aktif kembali jika ada anggota dari klan Maldini yang mampu menembus skuat utama.
Di lain sisi, nomor enam memang dipensiunkan untuk mengenang jasa eks kapten I Rossoneri, Franco Baresi.
Angka-angka besar juga bakal berseliweran di lini tengah Milan 2017-2018. Franck Kessie yang sempat berebut seragam nomor 19 dengan Bonucci akhirnya mengalah dan memilih angka 79.
Alasan Kessie semata karena kemiripan. Angka 79 sekilas terlihat sama dengan 19.
Metronom permainan I Rossoneri, Lucas Biglia, mengambil nomor 21. Biglia mengaku terinspirasi dari eks pemain Milan, Andrea Pirlo.
Pendamping Biglia dan Kessie, Giacomo Bonaventura, menjadi yang paling "normal" di barisan gelandang berkat nomor 5 miliknya.
Lewis Hamilton Luncurkan Hamoji https://t.co/SKp6w2eMgb pic.twitter.com/agaxQXUy5o
— BolaSport.com (@bolasportcom) July 25, 2017
Kandidat terkuat penghuni trisula lini serang Milan, yakni Suso (8), Andre Silva (9), dan Hakan Calhanoglu (10) memilih angka lazim di belakang seragam mereka.
Tapi, jangan lupakan Patrick Cutrone yang tampil bagus di pramusim. Ia berpotensi merangsek masuk ke tim utama.
Cutrone mengenakan seragam bernomor 63. Alasannya simpel.
Penjumlahan dua bilangan itu adalah sembilan, angka yang identik dengan ujung tombak.