Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kabar mengejutkan datang dari eks pelatih Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti.
Carlo Ancelotti didepak dari Bayern Muenchen pada 28 September 2017 menyusul hasil buruk FC Hollywood.
Thomas Mueller dkk ditundukkan Paris Saint-Germain 3 gol tanpa balas di Liga Champions.
Tak sampai 24 jam, Ancelotti pun dicopot dari jabatan pelatih kepala.
Merebak kabar tak sedap bahwa Ancelotti berselisih paham dengan 5 pemain senior Bayern Muenchen.
Pelatih Italia berusia 58 tahun tersebut berada 454 hari di belakang kemudi Die Bayern.
Di bawah asuhannya, tim raksasa Jerman itu merengkuh gelar Liga Jerman 2016-2017 serta Piala Super Jerman 2016 dan 2017.
(Baca Juga: Statistik 4 Pelatih yang Dipecat Bayern Muenchen di Tengah Musim, Ada yang Sumbang 5 Gelar)
Kalau cuma menghitung kiprah musim ini, Ancelotti hanya menghabiskan 41 hari sebagai pelatih sejak gong Bundesliga 2017-2018 dipukul.
Dalam hal negatif, Don Carlo pun mengikuti jejak Felix Magath, Juergen Klinsmann, dan Louis van Gaal sebagai pelatih yang masa kerjanya diputus paksa Bayern.
Ancelotti pun masih menganggur sejak dipecat Bayern Muenchen.
Dia digadang-gadang didekati oleh mantan klubnya, AC Milan, guna menggantikan Vincenzo Montella yang tampil kurang mengesankan.
Namun, kabar tersebut ditampik Don Carlo. Ia memilih untuk beristirahat hingga 10 bulan ke depan.
Ia juga sempat diisukan akan melatih Everton sampai klub Liga China, namun lagi-lagi isu itu tak dibenarkan.
(Baca Juga: Peringkat FIFA Oktober 2017, Indonesia Merangkak Naik dan Malaysia Menurun)
Dilansir BolaSport.com dari The Sun, Don Carletto kabarnya hanya akan menerima tawaran dari juara bertahan Liga Italia, Juventus.
Pelatih berusia 58 tahun itu pernah melatih Bianconeri pada 1999-2001 namun berakhir tak mengenakkan.
Di kompetisi Liga Italia, Juventus harus finis di peringkat ketujuh dan disingkirkan Manchester United di semifinal Liga Champions.
Kegagalan itulah yang membuat Ancelotti ingin kembali ke Turin.
Ia berniat untuk menebus dosa masa lalu karena tak berhasil menangani Juventus.