Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Penjualan AC Milan adalah Sebuah Keterpaksaan'

By Sri Mulyati - Jumat, 3 November 2017 | 15:58 WIB
Mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, meninggalkan Quirinale Palace, Roma, usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Sergio Mattarella pada 10 Desember 2016. (VINCENZO PINTO/AFP)

Mantan pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi, mengeluarkan sebuah pernyataan kontroversial.

Berlusconi menjual AC Milan ke investor China, Yonghong Li, pada April 2017.

Hasilnya, Milan mampu belanja besar-besaran pada bursa transfer musim panas tahun 2017.

Namun, hal tersebut tak diimbangi dengan performa yang baik pada awal musim.

Berlusconi pun mengakui penyesalannya menjual klub berjuluk I Rossoneri tersebut.

(Baca Juga: Misi Arsenal Gaet Bintang AS Monaco Terancam Gagal Lagi karena Barcelona)

"Saya terpaksa harus menjual AC Milan," ujar Berlusconi seperti dilansir BolaSport.com dari Canale 5.

"Seorang investor China berjanji pada saya akan menghabiskan 250 juta euro (setara Rp 3,9 triliun) untuk membangun tim yang kuat," kata Berlusconi.

Milan memang menghabiskan uang sebanyak 194 juta euro di bursa transfer musim panas ini.

Namun Berlusconi mengakui bahwa ia tak menyangka kualitas pemain yang dibeli ternyata tak sesuai dengan harga mereka.

"Saya belum pernah mengunjungi San Siro akhir-akhir ini. Namun, saya sudah merasa sedih saat melihat AC Milan di televisi," kata Berlusconi.

(Baca Juga: Balasan Romelu Lukaku kepada Para Penghujat)

Milan saat ini telah menderita 5 kekalahan dari 11 pertandingan Liga Italia.

Pasukan Vincenzo Montella harus rela terdampar di posisi ke-8 klasemen sementara Liga Italia dengan raihan 16 poin.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P