Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Langkah yang Harus Dilakukan Italia untuk Bangkit Pasca Gagal Lolos ke Piala Dunia 2018

By Putra Rusdi Kurniawan - Selasa, 14 November 2017 | 22:04 WIB
Striker Swedia, Ola Toivonen (atas), berduel dengan bek Italia, Leonardo Bonucci, dalam laga play off Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa di Solna, Swedia, pada 10 November 2017. (SOREN ANDERSSON/AFP)

Pasca gagal lolos ke Piala Dunia 2018, Italia harus bangkit dengan menempuh beberapa langkah.

Italia dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia setelah hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Swedia di leg kedua play-off Piala Dunia 2018 zona Eropa di Stadion San Siro, Milan, Selasa (14/10/2017) dini hari WIB.

Hasil imbang tersebut membuat Italia kalah agregrat 0-1 atas Swedia karena dalam laga leg pertama yang berlangsung di Stadion Friends Arena, Solna, Sabtu (11/11/2017) dini hari WIB, Gli Azzurri kalah 0-1 lewat gol Jakob Johansson.

Dilansir BolaSport.com dari BBC, pasca kegagalan ini Italia harus melalakukan pembenahan dalam beberapa hal agar bisa kembali bangkit.

Hal pertama yang harus dilakukan Italia adalah memastikan bahwa mereka akan mempertahankan atau memecat pelatih mereka saat ini, Gian Piero Ventura.

(Baca Juga : Timnas Italia Gagal ke Piala Dunia 2018, Pelatih dan Presiden FIGC Enggan Mundur)

Piliha yang cukup ideal adalah Ventura dipecat dan Italia menunjuk pelatih berpengalaman, Carlo Ancelotti.

Setelah itu, Italia harus kembali membangun kerangka tim setelah mereka harus kehilangan Gianluigi Buffon, Daniele De Rossi, Andrea Barzagli, dan Giorgio Chiellini yang memutuskan pensiun.

Para pemain muda layak dikedepankan untuk menjadi dasar kuat bagi tim.

Pasalnya, Italia memiliki tim yunior yang cukup berprestasi di ajang Piala Eropa U-21 dan Piala Dunia U-20 di mana dalam kedua ajang tersebut Gli Azzurri muda berhasil mencapai babak semifinal.

Pemain muda seperti Pietro Pellegrini dan Moise Kean yang mencatatkan debutnya di Liga Italia saat usia mereka belum genap 17 tahun juga patut untuk diperhatikan.

Kegagalan Italia ini sebenarnya juga bisa menjadi cambuk bagi Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Carlo Tavecchio, untuk mewujudkan beberapa proyeknya.

Tavechio sebelumnya berjanji akan mengikuti Jerman dengan membuka pusat olahraga di seluruh penjuru Italia dan ditargetkan 200 pusat sepakbola akan berdiri.

Jika terealisasi, harapan Italia untuk menjadi seperti Jerman yang regenerasi pemainnya berjalan dengan baik bisa jadi terwujud.

Sang Presiden juga berjanji mengurangi peserta kasta tertinggi Liga Italia dari 20 menjadi 18 tim untuk membuat kompetisi lebih berkualitas.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P