Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Marcello Lippi dikenal sebagai sosok pelatih sukses nan legendaris Italia.
Marcello Lippi adalah pelatih yang lahir di Viareggio, Italia, pada 12 April 1948.
Pada 1969, Lippi memulai karier sebagai pemain sebelum akhirnya pensiun pada 1982.
Pasca-pensiun sebagai pesepak bola, Lippi langsung memulai karier kepelatihan dengan menukangi tim U-19 Sampdoria.
(Baca Juga: Andreas Pereira Ungkap Perbedaan Pelatihnya di Valencia dengan Jose Mourinho)
Hingga saat ini Lippi masih aktif melatih dengan memimpin timnas China.
Selama 34 tahun kariernya, Lippi pernah meraih berbagai gelar.
Gelar Piala Dunia 2006 bersama timnas Italia, Liga Champions 1995-1996 dan dua gelar Pelatih Terbaik Dunia (1996, 1997) bersama Juventus menjadi titel paling membanggakan bagi Lippi.
(Baca Juga: Relasi Transfer Liverpool dan Chelsea - The Reds Jual Pilar Penting, The Blues Lepas Pemain Buangan)
Selain gelar-gelar tersebut, Lippi berhasil meraih berbagai gelar lain bersama Juventus, yaitu lima trofi scudetto Serie A, Piala Interkontinental 1996, Piala Super Eropa 1996, empat titel Piala Super Italia, dan gelar Coppa Italia 1994-1995.
Klub beralias Si Nyonya Tua itu memang menjadi tim yang paling lama diasuh Lippi.
Tidak sedikit dari anak asuh Lippi di Juventus yang mengikuti jejaknya sebagai seorang allenatore.
(Baca Juga: Mengenal Arthur Melo, Iniesta dari Brasil yang Buat Manchester United dan Klub-klub Elite Eropa Tak Berkedip!)
Beberapa nama muridnya yang terkenal seperti Zinedine Zidane, Antonio Conte, Didier Deschamps, Massimo Carrera, Ciro Ferrara, Paulo Sousa, Gianluca Vialli, dan Alessio Tacchinardi.
Empat nama pertama bisa membuat sang guru tersenyum musim lalu.
Pasalnya, keempat pelatih itu bisa membawa timnya masih-masing berbicara banyak di kompetisi yang diikuti.
(Baca Juga: Alessandro Del Piero Kritik Penampilan Juventus, Kecuali Pemain Senilai Rp 1,4 Triliun)
Deschamps hingga saat ini melatih timnas Prancis.
Pada tahun lalu, pelatih asal Prancis berhasil membawa timnas Prancis menjadi finalis Piala Eropa 2016, sebelum akhirnya tumbang oleh timnas Portugal di babak final.
Meski gagal juara, capaian tersebut patut diacungi jempol, karena tim berjuluk Si Ayam Jantan itu berhasil menumbangkan juara Piala Dunia 2014, timnas Jerman, di babak semifinal.
(Baca Juga: Zinedine Zidane Ingin Pulangkan Pemain Chelsea Senilai Rp 398,6 Miliar)
Sementara Carrera berhasil membawa Spartak Moskva menjuarai Liga Rusia 2016-2017.
Nama ketiga, Conte, musim lalu berhasil menjadi juara Premier League di musim pertamanya.
Zidane bisa jadi merupakan murid yang paling membanggakan Lippi.
(Baca Juga: Sir Bobby Robson Sang Guru Para Pelatih Kenamaan, Salah Satunya Pernah Melatih Timnas Indonesia)
Bagaimana tidak? Hanya dalam satu setengah musim debut karier pelatih profesional, Zidane menyabet tujuh gelar bergengsi.
Perinciannya adalah gelar Liga Champions secara berturut-turut, trofi Piala Dunia Klub 2016-2017, dua titel Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol 2017-2018, dan gelar La Liga 2016-2017.