Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
AC Milan resmi memecat pelatih Vincenzo Montella pada Senin (27/11/2017) dan menunjuk Gennaro Gattuso sebagai pelatih sementara.
Dengan pemecatan Vincenzo Montella, hal ini semakin menegaskan bahwa kursi pelatih Milan memang tak bersahabat dengan para mantan pemain top Liga Italia.
Lima pelatih permanen terakhir AC Milan memang adalah mantan pemain yang pernah merasakan kebintangan di Liga Italia periode 1990 dan 2000-an.
Tren ini diawali oleh Clarence Seedorf ketika ia ditunjuk untuk menangani Milan pada 2014 lalu.
(Baca Juga: Imbang Lawan Barcelona, Valencia Harus Kehilangan Titisan Cristiano Ronaldo)
Sebagai seorang pemain, ia adalah salah satu yang tersukses dengan raihan empat trofi Liga Champions bersama tiga klub berbeda.
Khusus di Italia, Seedorf membawa Milan meraih dua gelar Liga Italia, satu Coppa Italia, dan dua Piala Super Italia.
Namun, kebintangan di atas lapangan seperti tak berpengaruh saat ia menjabat sebagai pelatih.
Dari 22 laga yang ia jalani sebagai pelatih tim Merah-Hitam asal Milan, ia hanya meraih 11 kemenangan dan kalah sembilan kali.
Ia kemudian dipecat hanya empat bulan setelah penunjukannya.
Karier melatihnya pun kemudian seperti jalan di tempat.
Setelah melatih Milan, ia hanya sempat melatih Shenzhen FC di kasta kedua Liga China selama enam bulan dan belum pernah melatih lagi sejak saat itu.
Posisi Seedorf di Milan kemudian digantikan salah satu penyerang paling mematikan di zamannya, Filippo Inzaghi.
(Baca Juga: Berhasil Cetak Gol, De Sciglio: Saya Tak Tahu Caranya Selebrasi!)
Inzaghi malang melintang di Liga Italia dengan memperkuat Juventus dan AC Milan serta pernah tiga kali juara Liga Italia.
Namun, karier melatihnya tak sebaik ketika ia bermain.
Dipercaya semusim penuh sebagai pelatih Milan, ia membawa timnya hanya finis di posisi ke-10 klasemen akhir Liga Italia.
Dari 40 laga, Inzaghi membawa Milan menang 14 kali, 13 kali imbang, dan 13 kali kalah.
Saat ini Inzaghi adalah pelatih Venezia di kasta kedua Liga Italia, Serie B.
Sinisa Mihajlovic menjadi mantan pemain top Liga Italia yang kemudian dipercaya menggantikan Inzaghi.
(Baca Juga: Roberto Mancini: Kehormatan Besar untuk Menjadi Pelatih Timnas Italia)
Mihajlovic yang sempat membawa Lazio juara Liga Italia sebagai pemain ini dipercaya tak sampai satu musim membesut Milan.
Dari 38 laga, ia membawa Milan menang 19 kali, imbang 10 kali, dan sembilan kali kalah.
Saat ini Mihajlovic dipercaya sebagai pelatih Torino sejak 2016 lalu.
Posisi pelatih Milan yang kosong setelah ia dipecat kemudian digantikan Cristian Brocchi.
Brocchi adalah mantan pemain Milan, Inter, Fiorentina, dan Lazio periode 2000-an.
(Baca Juga: Claudio Pizarro Sudah Bermain di Liga Jerman Saat Rekan Setimnya Baru Lahir)
Brocchi hanya sempat menangani Milan dalam tujuh laga di mana ia menang dua pertandingan dan kalah tiga kali.
Sempat ditunjuk sebagai pelatih Brescia di Serie B musim lalu, ia juga dipecat karena hasil buruk yang dialami timnya.
Brocchi kemudian digantikan oleh Montella awal musim 2016-2017.
Montella adalah penyerang top pada zamannya dan sempat membawa AS Roma juara Liga Italia.
Namun, sebagai pelatih Milan, ia tak bisa begitu jemawa.
Musim lalu, Milan dibawanya hanya berakhir pada posisi keenam klasemen akhir Liga Italia.
Sedangkan musim ini, dari 14 laga Liga Italia, Milan hanya meraih enam kemenangan dan dua hasil imbang.
Torehan 20 angka membuat mereka saat ini berada pada posisi ketujuh klasemen sementara.
(Baca Juga: Ini Catatan Terburuk AC Milan di Kandang sejak Menjadi Raja Eropa 10 Tahun Lalu)
Sekarang Montella digantikan oleh mantan pemain top Liga Italia yang lain, Gennaro Gattuso, walaupun hanya dalam kapasitas pelatih sementara.
Namun, melihat kursi pelatih Milan adalah kuburan para pemain-pemain top Liga Italia dalam beberapa musim terakhir, Gattuso perlu waspada jika kemudian ditunjuk sebagai pelatih tetap AC Milan musim ini.