Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Milan baru saja secara resmi mengkonfirmasi pemecatan Vincenzo Montella, sekaligus mengkonfirmasi nama pelatih baru.
Adalah Pelatih Primavera, Gennaro Gattuso, yang menjadi pilihan Rossoneri.
Bermain selama 13 tahun di Juventus, kedatangan Gattuso jelas disambut publik San Siro.
Namun, track record eks gelandang Juventus ini, rupanya tak begitu mengesankan.
Karier kepelatihan Gattuso dimulai pada Februari 2013, kala ia ditunjuk untuk menukangi klub asal Swiss, FC Sion.
Gattuso bekerja bersama Arno Rossini mengarsiteki 12 laga dengan hasil 3 kemenangan, 4 seri, dan 5 kekalahan.
Duo ini kemudian dipecat FC Sion pada akhir musim 2012/2013.
Gattuso kemudian ditunjuk untuk menjadi pelatih Palermo.
Namun, setelah hanya menukangi 6 laga Serie B, Gattuso dipecat.
6 Laga ini terdiri dari 2 kemenangan, 1 imbang, dan 3 kekalahan.
Gattuso lalu digantikan oleh Giuseppe Iachini, yang membawa Palermo menjadi juara Serie B musim 2013/2014.
Pada Juni, 2014, Gattuso pindah ke Yunani demi melatih tim Liga Super Yunani bernama OFI Crete.
Namun, karena kesulitan keuangan yang dialami OFI Crete, Gattuso mengundurkan diri 5 bulan kemudian.
Di OFI Crete, Gattuso melatih 17 laga, dengan hasil 5 kemenangan, 3 seri, dan 9 kekalahan.
Pada Agustus tahun berikutnya, Gattuso memulai lagi karier melatihnya di klub Lega Pro (Serie C), Pisa.
Di klub ini, karier kepelatihan Gattuso mulai bersinar.
Ia mampu mengantar Pisa promosi ke Serie B setelah mengalahkan Foggia dengan agregat 5-3.
Namun Gattuso tiba-tiba mengundurkan diri karena permasalahan "serius, konstan, dan tak dapat diterima" yang membebani pekerjaannya di klub tersebut.
Setelah menangani Pisa, Gattuso ditunjuk untuk menangani klub U-19 AC Milan, Primavera, sebelum dipromosikan untuk melatih tim utama.
Selama karier kepelatihannya, Gattuso mencatat statistik yang cukup bikin geleng-geleng kepala.
Hanya meraih prosentase kemenangan sekitar 32,7 persen dari 119 laga.
Namun, perlu dicatat bahwa dua klub yang ditukanginya, yaitu OFI Crete dan Pisa memiliki masalah finasial serius yang jelas menghambat performa tim.
Semoga saja sepak terjang Gattuso di AC Milan tak seburuk statistiknya.