Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, mengambil keputusan kurang populer dengan mencadangkan Paulo Dybala.
Sudah dua laga beruntun, penyerang asal Argentina itu tidak menjadi terakhir.
Terakhir itu terjadi saat Juventus menang 3-0 atas tuan rumah Bologna pada laga Liga Italia di Stadion Renato Dall’Ara, Minggu (17/12/2017) malam WIB.
Dilansir Bolasport.com dari Mediaset Premium, Allegri menunjuk kepentingan tim sebagai alasan di balik keputusannya.
"Talenta Paulo Dybala tidak perlu diragukan. Namun, sepak bola adalah permainan tim. Anda harus menyingkirkan kata ‘saya’ demi ‘kami’," ujar Allegri setelah pertandingan.
(Baca Juga: Kalah 7 Kali, AC Milan Bangkitkan Memori Degradasi)
Lantas, apakah penuturan Allegri menandakan bahwa Dybala tampil egois belakangan?
Menilik statistik operan, jawabannya adalah iya.
Dari laga ke laga, Dybala terus menunjukkan jumlah operan.
Dalam partai pekan ke-14 melawan Sampdoria misalnya, dia cuma mencatatkan 17 operan dari 28 menit penampilan.
Atau, pada laga pekan ke-15 kontra Napoli, Dybala cuma melepaskan 26 operan dari 90 menit penampilan.
Padahal, dicatat oleh Whoscored, rata-rata operan Dybala per laga pada Liga Italia musim ini mencapai 36,5.
Begitu pula dalam hal operan kunci.
Dybala hanya melancarkan masing-masing satu operan kunci dalam partai melawan Sampdoria dan Napoli.
Padahal, aspek itu merupakan keunggulan Dybala menurut Whoscored.
Rata-rata operan kuncinya pada musim ini pun mencapai 1,6 per laga atau hanya kalah dari Juan Cuadrado, Miralem Pjanic, dan Douglas Costa.
Kalau mau kembali ke susunan starter, Dybala mungkin harus memperbaiki aspek operan dan operan kunci terlebih dahulu.