Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Striker Nice, Mario Balotelli, sudah lama tidak pernah lagi dipercaya menjadi bagian dari skuat Tim Nasional Italia.
Terakhir kali Balotelli tampil bersama timnas Italia pada Piala Dunia 2014 di Brasil atau hampir empat tahun silam.
Dari tiga pertandingan di fase grup, Balotelli selalu menjadi andalan pelatih Cesare Prandelli dan mencetak satu gol saat berjumpa Inggris.
Seusai Italia gagal total di Piala Dunia 2014, Prandelli memutuskan untuk mundur dan Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) telah mengangkat dua pelatih, yaitu Antonio Conte dan Gian Piero Ventura.
Dua pelatih pengganti Prandelli itu tidak pernah sekali pun memanggil Balotelli.
Ada beberapa hal yang membuat Conte dan Ventura memilih untuk tidak memanggil Balotelli ke dalam skuatnya.
(Baca Juga: Lolos ke Semifinal, Bristol City Layak Sandang Predikat Sang Pembunuh Raksasa)
Beberapa media mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan performa buruk Balotelli selama membela Liverpool pada 2014-2015 dan saat dipinjamkan ke AC Milan pada 2015-2016.
Hal ini juga dilakukan demi kerukunan dan persatuan di dalam skuat Italia karena Balotelli kerap menunjukkan sifat dan perilakunya yang kontroversial.
Pemain berusia 27 tahun itu bagaikan bom waktu yang bisa meledak kapan saja dan dipercaya memiliki potensi memengaruhi keharmoniasn di antara rekan-rekan di timnas Italia.
Namun, performa menanjak yang diperlihatkan Balotelli selamam membela Nice sejak 2016-2017 ternyata tidak kunjung berbuah panggilan ke timnas Italia.
Jika alasannya demi keharmonisan tim, Balotelli juga membantah hal tersebut setelah sempat berdiskusi dengan kapten timnas Italia, Gianluigi Buffon.
(Baca Juga: Pencetak Gol Kemenangan Bristol City ke Gawang Manchester United Ternyata Pendukung Arsenal)
"Saya pernah berbicara dengan Gigi Buffon dan meminta gagasannya. Dari apa yang dia katakan, saya tidak berpikir ada rekan satu tim yang menolak saya bergabung dengan Azzurri," ucap Balotelli seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Italia.
"Rumor mengenai keharmonisan tim tetap ada, tetapi Gigi adalah orang jujur dan tidak pernah menyembunyikan apapun. Jika semua rumor tersebut benar, tentu dia akan memberi tahu kepada saya," tuturnya.
Balotelli juga mengaku bahwa dirinya selalu mengharapkan panggilan untuk bergabung kembali dengan timnas Italia selama ini.
"Saya selalu bangga menjadi orang Italia, sama seperti saya bangga menjadi orang Ghana dan berkulit hitam. Saya selalu bangga bermain untuk timnas Italia," kata Balotelli.
"Saya selalu berharap mendapat panggilan dan melakukan lebih banyak hal hebat bersama Azzurri. Bahkan, ayah saya berkata bahwa performa terbaik saya di sepanjang karier adalah ketika bermain untuk Italia," ujarnya.