Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ulang Tahun, Gennaro Gattuso Dapat Surat Spesial dari Carlo Ancelotti

By Taufan Bara Mukti - Rabu, 10 Januari 2018 | 04:12 WIB
Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso, merayakan kemenangan atas Bologna dalam laga Liga Italia di Stadion San Siro, Milan, pada 10 Desember 2017. (MARCO BERTORELLO/AFP)

Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso, berulang tahun yang ke-40 tahun pada Selasa (9/1/2018).

Pada ulang tahunnya itu, Gattuso mendapat hadiah spesial dari sang guru, Carlo Ancelotti.

Gattuso dan Ancelotti terkenal memiliki hubungan yang dekat sebagai pemain dan pelatih.

Keduanya pernah bernaung bersama di AC Milan medio 2001-2009.

Di masa itu, Rossoneri dibawa Ancelotti dua kali menjadi juara Liga Champions, tepatnya pada musim 2002-2003 dan 2006-2007.

(Baca Juga: Coutinho Datang, Beberapa Pemain Barcelona Bisa Hilang dari Starting XI)

Di level domestik pun Milan ala Ancelotti merajai dengan meraih gelar juara Liga Italia, Coppa Italia, dan Piala Super Italia.

Delapan tahun kebersamaan Gattuso dan Ancelotti harus berakhir ketika sang pelatih memutuskan hijrah ke London.

Pria beralias Don Carlo itu ditunjuk untuk menangani Chelsea sejak 1 Juli 2009.

Hanya dua tahun bertahan di Inggris, Ancelotti melanjutkan petualangannya ke Paris Saint-Germain (PSG), Real Madrid, dan Bayern Muenchen.

Meski telah melatih banyak pemain, namun Gattuso tetap menjadi pemain dengan kesan tersendiri di hati Ancelotti.

Buktinya, pria 58 berusia tahun itu rela mengirim surat untuk merayakan ulang tahun Gattuso.

Bukan hanya sekadar surat biasa, namun di dalamnya tersirat betapa besar peran Gattuso di tim AC Milan yang dinahkodai Ancelotti dahulu.

Berikut bunyi surat Ancelotti kepada Gattuso yang dimuat di La Gazzetta dello Sport:

"Empat puluh tahun, Rino. Perlu surat yang serius untuk merayakannya, bukan hanya panggilan telepon, atau obrolan santai, atau candaan kita.

Empat puluh adalah momen untuk refleksi diri. Cukup kiranya Anda menoleh ke belakang, mulailah masa depan.

Saya teringat ketika Anda berada di bench AC Milan dan berlagak seperti orang gila; Anda berteriak, Anda marah, dan Anda memberi semangat kepada pemain. Saya rasa Anda adalah orang yang cocok di posisi itu.

Posisi itu membutuhkan gairah, karakter Anda, dan semangat juang Anda untuk melewati tantangan. Tim membutuhkan amarah Anda untuk membangunkan pemain yang tertidur.

Wajar jika di dalam tim selalu ada orang yang tertidur.

Di dalam lapangan, Anda adalah pahlawan saya. Saya tak pernah melihat Anda menyerah, tak pernah melihat Anda keluar lapangan dengan seragam yang bersih, saya tak pernah melihat Anda menolak untuk berperang.

Itulah mengapa saya selalu mengagumi Anda, gairah Anda meski tak diberkahi dengan kemampuan teknis.

Berapa kali saya melihat Anda berbincang dengan rekan setim, membantu mereka, menyemangati mereka, dan menolong mereka?

Itulah sepak bola. Di balik skema, formasi, diagonal, pressing, dan serangan balik, ada orang-orang yang bisa membuat perbedaan.

Rino tersayang, bagi saya dan bagi Milan, Anda telah melakukan yang terbaik. Delapan tahun kita bersama, saya mengagumi Anda.

Sebelum pertandingan Anda tak bisa didekati: selalu marah dan menggerutu. Tapi itu adalah cara Anda mempersiapkan pertandingan. Setelah itu baru saya mengerti cara mendekati Anda: dengan guyonan, untuk meredakan ketegangan. Sebuah tawa. Sebuah jalan-jalan kecil di luar ruang ganti.

Apakah Anda ingat pada pertengahan musim di Malta pada 2007? Kakha Kaladze mengejek Anda di hari ulang tahun, dan rekan setim mendukungnya.

Saya berpura-pura tak mengetahui hal itu. Tetapi saya mengerti bahwa perlu sesekali membesarkan diri di hadapan Anda, seperti yang kita katakan 'ketidakpedulian telah dilepaskan'.

Faktanya satu hari setelah kejadian dengan Kaladze di restoran, saya tak mau tahu apa yang terjadi. Saya mengetahui hal itu baru beberapa bulan setelah kejadian.

Sejak hari itu di Malta, saya berjanji pada Anda: Saya akan membawa Anda ke final Liga Champions. Anda merasa saya gila.

Tetapi setelah kita sampai di final, kita memenangkan itu. Dan Anda, Rino, Anda adalah jiwa dari Milan. Saya harap Anda tetap di bench pelatih, Anda layak mendapatkan itu."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P