Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pochettino Sebut Gaya Bermain Napoli Sebagai yang Tercantik di Eropa

By Verdi Hendrawan - Rabu, 28 Februari 2018 | 02:54 WIB
Ekspresi Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, dalam laga ulangan babak keempat Piala FA kontra Newport County di Stadion Wembley, London, Inggris, pada 7 Februari 2018. (IAN KINGTON/AFP)

Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, mengatakan bahwa Napoli sebagai tim pamilik permainan sepak bola paling indah di Eropa saat ini.

Hal ini diungkapkan Pochettino secara tidak langsung sebagai bagian perang urat syaraf jelang laga leg 2 babak 16 besar Liga Champions menghadapi Juventus di Stadion Wembley, Rabu (7/3/2018) atau Kamis ini hari WIB.

Juventus yang kini tengah berjuang merebut posisi puncak klasemen Liga Italia dari tangan Napoli dipercaya Pochettino akan mengalami kesulitan.

Bahkan, Pochettino secara terang-terangan menjagokan Napoli untuk meraih gelar Scudetto musim ini berkat permainan yang diperagakan tim arahan pelatih Maurizio Sarri itu di sepanjang musim.

(Baca Juga: Curhatan Radja Nainggolan Setelah Terancam Tak Akan Membela Timnas Belgia di Piala Dunia 2018)

"Napoli bisa memenangi Scudetto. Tim milik Maurizio Sarri telah memainkan sepak bola terindah di Eropa dan setiap kali mendapat kesempatan, saya sangat suka menyaksikan pertandingan mereka," kata Pochettino seperti dikutip BolaSport.com dari Radio CRC.


Para pemain Napoli merayakan gol ke gawang Cagliari, 27 Februari 2018(ALBERTO PIZZOLI / AFP)

"Napoli akan bertarung hingga pekan akhir dengan Juventus untuk meraih Scudetto. Saya juga tidak perlu memberikan saran kepada Sarri soal bagaimana menghadapi Juventus karena ia sudah menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia," tuturnya.

Selain tentang permainan Napoli, Pochettino pun berkomentar soal hasil yang didapat Tottenham Hotspur pada laga leg 1 babak 16 besar Liga Champions di markas Juventus yang berkesudahan dengan skor 2-2.

(Baca Juag: Eric Dier Serang Dua Legenda Timnas Inggris akibat Beri Komentar Miring kepada Dele Alli)