Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebutan Tuttofare alias handyman benar-benar layak diberikan kepada pemain AC Milan, Fabio Borini.
Pemain berusia 26 tahun ini sangat berguna bagi tim karena serbabisa, mampu dimainkan di mana saja.
AC Milan juga punya Giacomo Bonaventura sebagai pemain yang multiposisi, tapi Fabio Borini lebih ekstrem.
Kalau Bonaventura terbatas hanya bisa dipasang di lini tengah dan depan, Borini sudah menjajal bermain di tiga sektor.
Dalam laga Liga Italia melawan Genoa, Minggu (11/3/2018) di Stadion Luigi Ferraris, Fabio Borini diturunkan sebagai bek kanan dalam formasi 4-3-3.
(Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Egy Maulana Vikri Singkirkan Kapten Lechia Gdansk dan Ambil Alih Nomor 10)
Ini adalah posisi baru buat eks pemain Liverpool dan Sunderland itu.
Tepatnya, bek kanan adalah posisi keenam yang sudah dilakoni Borini sepanjang kariernya.
Fabio Borini awalnya merupakan seorang penyerang sayap kiri yang juga bisa ditempatkan di sebelah kanan.
Terkadang ia juga mampu dimainkan sebagai penyerang tengah.
Membela AC Milan sejak musim ini, khazanah posisi pemain bertinggi badan 180 cm ini kian bertambah.
Seiring dengan kebingungan pelatih lama AC Milan, Vincenzo Montella, dalam menentukan formasi baru, Borini merasakan posisinya diubah-ubah.
Dia masih sering bermain di posisi idealnya, yaitu sebagai penyerang sayap kiri maupun kanan.
Tapi, Borini juga sempat dimainkan sebagai gelandang tengah dan bek sayap kiri maupun kanan dalam sistem 3-5-2 yang coba dikembangkan Vincenzo Montella.
#ACMilan XI: Donnarumma; Borini, Bonucci, Romagnoli, Rodriguez; Kessie, Biglia, Bonaventura; Suso, Kalinic, Calhanoglu
— AC Milan (@acmilan) March 11, 2018
Subs A disposizione: Donnarumma A., Storari, Antonelli, Calabria, Gomez, Musacchio, Zapata, Locatelli, Mauri, Montolivo, Cutrone, André Silva#GenoaMilan pic.twitter.com/mLNRxX9cc7
Setelah AC Milan mengganti pelatih ke Gennaro Gattuso, Borini kembali ke posisi asli sebagai penyerang sayap kiri maupun kanan.
Belakangan, dengan AC Milan kembali ke sistem 4-3-3, Fabio Borini lebih sering menjadi pemain pengganti.
Kendati demikian, dia sangat berguna karena bisa menggantikan siapa saja di posisi mana saja, kecuali kiper dan bek.
Baru di laga kontra Genoa, Gennaro Gattuso memanfaatkan kesuburan taktik pemainnya ini dengan menempatkannya di posisi bek kanan.
Ini posisi keenam yang pernah dirasakan Fabio Borini sepanjang kariernya setelah penyerang sayap kiri, penyerang sayap kanan, penyerang tengah, gelandang tengah, bek sayap kiri, dan bek sayap kanan.
Borini dipercaya menempati posisi baru itu karena Davide Calabria tidak dalam kondisi fit.