Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketua Wasit Italia Dukung Keputusan Michael Oliver kepada Gianluigi Buffon

By Verdi Hendrawan - Senin, 16 April 2018 | 20:48 WIB
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, memprotes wasit Michael Oliver dalam laga Liga Champions kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu, Rabu (11/4/2018). (OSCAR DEL POZO / AFP)

Ketua Asosiasi Wasit Italia (AIA), Marcello Nicchi, mengatakan bahwa dirinya akan memihak kepada Michael Oliver untuk menghadapi tindakan dari Gianluigi Buffon jika terjadi di Liga Italia.

Michael Oliver kini tengah menjadi sorotan setelah memberikan penalti kepada Real Madrid dan menghadiahi kartu merah kepada Buffon pada leg 2 perempat final Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (11/4/2018).

Buffon dikirim keluar lapangan setelah dianggap melakukan protes terlalu keras kepada Oliver.

Hal tersebut membuat wasit asal Inggris itu mendapat banyak kecaman, lantaran diangap telah merusak pertandingan dan merugikan Juventus yang tengah berjuang untuk membalikkan keadaan.

Menanggapi hal tersebut, Marcello Nicchi mengaku bahwa dirinya berada di pihak Oliver dan akan melakukan hal yang sama jika berada dalam situasi tersebut.

(Baca Juga: Disebut Perampok Liga Champions, Real Madrid Siap Perkarakan Media dan Suporter ke Meja Hijau)


Kepada Asosiasi Wasit Italia, Marcello Nicchi.(AIA-FIGC.COM)

“Saya harus menghormati orang lain, jadi apa yang terjadi di Madrid harus dikelola oleh organisasi internasional. Saya tidak akan menilai pekerjaan teknis seseorang,” kata Nicchi seperti dikutip BolaSport.com dari Radio Anch’io Sport.

"Buffon adalah seorang juara dan memiliki karier yang hebat di level senior. Namun, Anda tetap harus berhati-hati dengan apa yang Anda katakan. Jika itu terjadi di Italia? Saya akan berada di pihak Oliver. Wasit tidak boleh mendapat ancaman, baik sebelum, selama, atau setelah pertandingan," tuturnya.

Hingga saat ini, Buffon tetap menolak untuk meminta maaf kepada Oliver. Bahkan kiper berusia 40 tahun itu berkata bahwa Oliver terlalu muda untuk memimpin pertandingan besar seperti perempat final Liga Champions.