Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks pelatih tim nasional Italia, Marcello Lippi, percaya bahwa kegagalan di Piala Dunia 2018 bukanlah krisis bagi negerinya.
Pelatih timnas Italia era 2004-2006 dan 2006-2010, Marcello Lippi, meyakini bahwa sepak bola Italia tidak sedang mengalami krisis.
Timnas Italia memang gagal melenggang ke putaran final Piala Dunia 2018 setelah disingkirkan timnas Swedia pada babak play-off zona Eropa.
Namun, pelatih yang mengantarkan timnas Italia menjadi kampiun Piala Dunia 2006 itu juga tak melihat bahwa masa depan sepak bola negaranya akan suram.
(Baca Juga: Real Madrid Disebut-sebut Menginginkan Mohamed Salah)
"Timnas Italia pun pernah dua kali menderita karena timnas Spanyol pada (16 besar) Euro 2008 dan (final) Euro 2012," ucap Lippi dinukil BolaSport.com dari Football Italia.
"Lalu kami berkabung dalam beberapa saat usai disingkirkan timnas Swedia, itulah yang sebenarnya terjadi. Sepak bola Italia tidak sedang mengalami krisis," tuturnya menambahkan.
Pelatih yang pernah membesut Juventus tersebut yakin bahwa masa depan sepak bola negeri pizza penuh rasa percaya diri mengingat mereka memiliki generasi muda penuh talenta.
[POPULER] Neymar Berulah Lagi, Perayaan Gelar Juara PSG Jadi Ternoda! https://t.co/kLka4ZCiCf
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 16 April 2018
"Klub-klub Italia juga sangat kompetitif dalam berbagai hal, saya rasa itu juga bukan alasan ang tepat untuk menganggap kami telah habis," ucap pelatih yang kini mengasuh timnas China itu.
Salah satu bukti bahwa sepak bola Italia tidak mengalami krisis, menurut Lippi, ditunjukkan dengan performa Juventus dan AS Roma di Liga Champions.
Juventus, meski tidak lolos, mampu menyulitkan Real Madrid, sementara AS Roma secara mengejutkan menyingkirkan Barcelona.
"Tak ada yang menyangka bahwa AS Roma dan Juventus mampu berbuat banyak saat menghadapi Barcelona dan Real Madrid, mereka telah menunjukkan bahwa mereka mampu tampil kompetitif dengan sedikit keberuntungan," ujar Lippi.
[PILIHAN] Valtteri Bottas Ungkapkan Perasaannya Usai Selalu Jadi yang Kedua pada 2 GP Terakhir https://t.co/eInSLfLTRM
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 17, 2018
Pria 70 tahun turut mengomentari kekalahan Juventus saat disingkirkan Real Madrid pada babak perempat final Liga Champions.
"Saya tak mempermasalahkan pelanggaran yang berujung tendangan penalti untuk Madrid. Tapi saya rasa, seorang pengadil lapangan yang baik telah melupakan persepsi umum yang muncul dalam kasus ini," ucap Lippi.
"Menyedihkan rasanya melihat wasit yang tak mengerti emosi yang dirasakan Buffon saat bereaksi terhadap situasi seperti itu," ucapnya lagi.