Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco, berada dalam sorotan tajam setelah tim terpuruk di papan bawah. Media Italia melaporkan dia terancam dipecat.
Hingga pekan kelima musim ini, AS Roma terjerembap di peringkat ke-14 pada klasemen sementara Liga Italia.
Tim Serigala baru mengemas lima angka hasil dari satu kemenangan, dua seri, dan dua kali kalah.
Racikan pelatih Eusebio Di Francesco mulai diragukan ampuh.
Puncaknya terjadi ketika AS Roma takluk 0-2 di markas penghuni zona merah sementara, Bologna, Minggu (23/9/2018).
(Baca juga: Matias Vecino, Takdir Si Juru Gedor Penyelamat Inter Milan)
Kalau ukurannya performa pada lima pertandingan perdana Liga Italia, start Roma musim ini merupakan yang terburuk dalam 8 musim terakhir.
Kursi Di Francesco pun mulai digoyang. Dia bisa kehilangan pekerjaan andai evaluasi klub memutuskan perubahan.
(Baca juga: 6 Hal Menarik dari 300 Laga Sergio Aguero di Manchester City)
Dikutip BolaSport.com dari Calciomercato, petinggi AS Roma sedang bekerja menggodok rencana untuk mengaudisi calon pelatih baru.
Kandidatnya mengerucut kepada empat pelatih beken, yaitu Vincenzo Montella, Paulo Sousa, Laurent Blanc, dan Claudio Ranieri.
Di antara mereka, tiga pelatih berstatus bebas kontrak alias penganggur tanpa tim, yakni Montella, Blanc, dan Ranieri.
Montella dan Ranieri punya nilai plus ikatan emosional sebagai eks anggota keluarga besar AS Roma sebagai pelatih.
Montella bahkan terhitung legenda Tim Serigala dengan catatan 103 gol dari 252 partai selama 1999-2009.
Eks striker tajam itu terakhir menangani Sevilla pada musim 2017-2018.
Ranieri sedang menganggur seusai meninggalkan Nantes pada akhir musim lalu.
Adapun Blanc berpengalaman membela tim Italia, Napoli (1991-1992) dan Inter Milan (1999-2001).
Sebagai pelatih, PSG adalah klub terakhir yang dia poles hingga kedua kubu bercerai pada 2016.
Satu calon lain, Paulo Sousa, masih melatih klub China, Tianjin Quanjian.
Sousa bukan nama asing di Liga Italia karena pernah memperkuat Juventus dan Inter Milan pada era 1990-an serta membesut Fiorentina pada 2015-2017.
(Baca juga: Paul Pogba Pahlawan dan Pesakitan di Manchester United)
Pria Portugal itu dilaporkan melesat sebagai calon terkuat penerus Eusebio Di Francesco.
Salah satu kandidat, Ranieri, sudah melontarkan komentar perihal peluang kembali ke AS Roma.
"Di Francesco adalah pelatih bagus, tetapi dia kehilangan tulang punggung di timnya," kata Ranieri menyinggung penjualan Alisson Becker, Radja Nainggolan, dan Kevin Strootman pada bursa transfer musim panas lalu.
"Roma ada di hati saya, tetapi saya harap Di Francesco bisa membuktikan idenya masih valid untuk tim," ucap pembesut AS Roma pada 2009-2011 itu, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.