Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bus tim Inter Milan pernah jadi saksi bagaimana Jose Mourinho menyepi sendirian dan berlinang air mata.
Mungkin bagi sebagian pihak, Jose Mourinho tidak terlihat sebagai pria yang mudah menangis.
Tapi bukan berarti pelatih Manchester United ini tak pernah mengeluarkan emosinya dan berlinang air mata.
Hal ini diungkapkan oleh mantan pemilik Inter Milan, Massimo Moratti.
(Baca juga: Media Italia Klaim Real Madrid Dalang Sesungguhnya Kasus Pemerkosaan Cristiano Ronaldo)
Kejadian ini terjadi pada musim 2009-2010 saat Jose Mourinho berhasil meraih treble winners bersama Inter Milan.
Sebelum menjuarai Liga Champions, Inter Milan lebih dulu harus bersaing ketat guna memperoleh gelar Liga Italia.
Hingga pekan terakhir, Inter Milan masih bersaing ketat dengan AS Roma dengan jarak hanya dua poin saja.
Dalam pekan pamungkas, AS Roma bertandang ke Chievo Verona sedangkan Inter Milan bertandang ke Siena.
Setelah melewati perjuangan berat, Inter Milan berhasil menang 1-0 atas Siena.
Hasil itu membuat kemenangan 2-0 yang diraih AS Roma atas Chievo menjadi tidak berarti. I Nerazzurri pun menjadi juara Serie A musim 2009-2010.
Baca juga:
Setelah laga usai, Moratti kemudian mencari Mourinho yang tak terlihat batang hidungnya.
"Langsung setelah laga lawan Siena, saya mencari Mourinho dan tak dapat menemukannya," ujar Moratti, dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Dia menghilang. Akhirnya saya menemukannya berbaring di dalam bus tim, sendirian, sambil menangis," kenang Moratti.
Moratti tak menjelaskan mengapa Mourinho saat itu sampai menangis.
Entah karena beban dan tekanan berat yang akhirnya terangkat atau karena saking bahagianya menjadi juara Liga Italia.
Baca juga:
Setelah meraih Scudetto, kesuksesan Mourinho bersama Inter Milan tergenapi dengan gelar Coppa Italia dan Liga Champions pada musim itu.
Berbekal kemenangan mengejutkan atas FC Barcelona di semifinal, Inter Milan berhasil mengalahkan Bayern Muenchen pada partai puncak.
"Sesungguhnya kami (sudah) memenangi Liga Champions di semifinal kontra Barcelona," ujar Moratti.
"Kami pergi ke final dengan tenang dan percaya diri, karena kami tahu kami sudah menggapai sesuatu yang luar biasa," kata Moratti lagi.
Mourinho berada di Inter Milan sejak 2008 dan pergi pada 2010 ke Real Madrid setelah memberikan tiga gelar sekaligus pada musim itu.
(Baca juga: Malcom Menyesal Lebih Pilih Barcelona daripada AS Roma?)