Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jika Inggris punya legenda Robin Hood yang mencuri harta orang kaya untuk dibagikan kepada orang miskin, maka Liga Italia punya anti-tesisnya dalam diri Lazio.
Dalam salah satu versi cerita, Robin Hood dikisahkan sebagai seorang bangsawan yang suka mencuri harta dari pejabat korup untuk diberikan kepada warga yang berkekurangan.
Sementara di Liga Italia musim ini, Lazio adalah kebalikannya.
Mereka akan mencuri seluruh poin saat bertemu warga miskin (dibaca tim semenjana) dan 'bersedekah' kepada yang berkelimpahan.
Catatan tersebut bisa terlihat dalam 10 pertandingan pertama mereka musim ini.
Musim ini, Lazio mencetak enam kemenangan dan empat kekalahan. Kekalahan mereka alami saat berjumpa tim besar yaitu Napoli (1-2), Juventus (0-2), AS Roma (1-3), dan Inter Milan (0-3).
Catatan yang hampir serupa juga akan tampak jika menilik catatan pertandingan Lazio di Serie A sejak Simone Inzaghi menjabat sebagai caretaker pada pertengahan musim kompetisi 2015-2016 hingga pelatih tetap seperti sekarang.
Rekor pertandingan Lazio di Liga Italia selama ditangani Simone Inzaghi
LAWAN | MENANG | IMBANG | KALAH | %KEMENANGAN |
Juventus | 1 | 0 | 5 | 16% |
Napoli | 0 | 1 | 4 | 0% |
AS Roma | 1 | 1 | 3 | 20% |
Inter Milan | 1 | 1 | 4 | 16% |
AC Milan | 1 | 1 | 2 | 25% |
Total | 4 | 4 | 18 | 15% |
Tim Lainnya | 42 | 12 | 7 | 68% |
Sumber: Transfermarkt.com |
Simone Inzaghi nampaknya sudah mulai gerah dan mengeluhkan mental buruk timnya selepas kekalahan dari Inter pada Senin (29/10/2018).
"Melawan klub besar, mungkin Lazio kekurangan mental yang kami miliki di pertandingan lainnya," kata Simone Inzaghi dikutip BolaSport.com dari Football-Italia.
"Ini juga masalah bertanding dengan tim yang punya Samir Handanovic di bawah gawang dan bisa menahan Keita Balde Diao di bangku cadangan.
"Tim-tim ini dibangun untuk memenangi gelar juara liga," imbuh pelatih kelahiran Piacenza tersebut.
Lazio sendiri tampil pincang dengan absennya Lucas Leiva yang biasa menjadi jangkar di lini tengah.
Celakanya, penggantinya, Milan Badelj, sudah ditarik keluar pada menit ke-34 karena mengalami masalah otot.
Kendati demikian, Inzaghi tidak mau menggunakannya sebagai alasan dan mengatakan bahwa pihaknya "pantas untuk kalah pada malam ini".
Baca Juga:
"Tanpa ragu, (absennya Leiva) adalah kerugian besar dan Badelj membuatnya lebih buruk. Karenanya, Inter adalah tim yang superior sekarang," komentar Inzaghi.
"Musim lalu kami pergi ke San Siro dengan karakter yang benar dan berjuang keras, sementara pada 20 Mei silam kami superior hingga 20 menit terakhir.
"Absennya Leiva seharusnya tidak digunakan sebagai alibi," tandasnya.
Berkat kekalahan tersebut, Lazio tertahan di posisi kelima dengan raihan 18 poin. Sementara Inter merangsek ke posisi kedua dengan 22 poin.
Pada pertandingan berikutnya, Lazio akan berjumpa dengan salah satu tim semenjana SPAL.
Apakah Biancoceleste akan kembali menjadi anti-tesis Robin Hood pada akhir pekan mendatang? Sah-sah saja karena bersedekah poin pada dasarnya haram dalam sebuah kompetisi.