Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
AC Milan dikabarkan berpeluang mendapatkan sanksi dari Federasi Sepak Bola Eropa, UEFA, atas dugaan menyeleweng aturan Financial Fair Play (FFP).
Dilansir BolaSport.com dari Football Italia, UEFA berpotensi mendenda AC Milan senilai 20 juta euro (sekitar Rp 332,5 miliar), terkait dugaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP).
Selain itu, UEFA juga bisa melarang AC Milan untuk mendaftarkan sebagian pemain di Liga Europa pada Januari 2019 mendatang, jika lolos ke fase gugur.
AC Milan sebelumnya dilarang untuk tampil di kompetisi Eropa pada musim ini, setelah UEFA mengkategorikan mereka memiliki neraca keuangan yang tidak seimbang.
Baca Juga:
Namun, Rossoneri sukses mengajukan banding melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga atau Court of Arbitration for Sport (CAS).
CAS menilai kondisi keuangan AC Milan memang harus dipulihkan, tetapi mengembalikan permasalahan kepada UEFA agar memberi hukuman yang lebih sesuai.
Laporan media Italia, La Repubblica, mengklaim bahwa denda 20 juta euro dan akan dijatuhkan kepada I Diavolo dalam beberapa hari ke depan.
Liga Champions: Bisikan Juan Mata yang Berujung Gol ke Gawang Juventus https://t.co/C5Y2NgxvWr
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 8 November 2018
Sementara larangan pendaftaran pemain untuk kompetisi Eropa akan menyusul setelahnya.
Hal itu tentu akan mengancam rekrutan anyar Rossoneri dari Flamengo, Lucas Paqueta, yang direncanakan bakal tiba pada Januari 2019 nanti.
Baca Juga:
Langkah tersebut sejatinya akan menjadi ketegasan UEFA atas kasus-kasus pelanggaran FFP sebelumnya yang pernah menjerat sejumlah klub seperti Atletico Madrid.
Di sisi lain Rossoneri juga masih harus membuat kesepakatan penyelesaian kasus dengan Badan Pengawas Keuangan Klub.
AC Milan ditengarai melakukan aktivitas transfer yang membahayakan neraca keuangan klub pada musim panas 2017 lalu.
Cristiano Ronaldo, Penyebab Aksi Fans Boikot Laga AC Milan Vs Juventus https://t.co/pflzHDjXTL
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 2 November 2018
Kala itu, Rossoneri mendatangkan 11 pemain baru yang memakan biaya 191,98 juta euro (sekitar 3 triliun rupiah).
Alhasil, miliarder asal China Li Yonghong, yang sebelumnya menjadi pemilik klub, menyerahkan seluruh sahamnya kepada firma investasi asal Amerika Serikat, Elliot Management, setelah dikabarkan terlilit utang.