Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cristiano Ronaldo Samai Rekor Berumur 60 Tahun di Juventus

By Pradipta Indra Kumara - Minggu, 2 Desember 2018 | 15:55 WIB
Penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Fiorentina pada lanjutan kompetisi Liga Italia 2018-2019, Sabtu (2/12/2018), di Stadion Artemio Franchi. (DOK. JUVENTUS FC)

Cristiano Ronaldo samai rekor berumur 60 tahun di Juventus usai mencetak gol ke gawang Fiorentina, Sabtu (1/12/2018).

Cristiano Ronaldo mencetak satu gol saat Juventus mengalahkan Fiorentina dengan skor 3-0 pada lanjutan Liga Italia, Sabtu (1/12/2018).

Catatan gol tersebut membuat Cristiano Ronaldo sukses mengulang rekor berusia 60 tahun di Juventus.

Cristiano Ronaldo kini telah mencetak 10 gol dalam 14 pertandingan di Liga Italia.

Ternyata catatan tersebut menjadi yang tercepat untuk pemain Juventus dalam kurun waktu 60 tahun lalu.

Baca Juga: 

Catatan serupa terakhir dibuat oleh pemain Juventus, John Charles, pada musim 1957-1958.


Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo.(TWITTER.COM/JUVENTUSFCEN)

John Charles kala itu mampu mencetak 10 gol dalam 14 laga pertama Juventus di Liga Italia, seperti dilansir BolaSport.com dari Opta.

John Charles adalah pemain asal Wales yang membela Juventus pada tahun 1957-1962.

Meski baru semusim membela Juventus, Ronaldo mampu mengulangi rekor tersebut.

Kemenangan atas Fiorentina membuat Juventus masih tidak terbendung di Liga Italia musim ini.

Baca Juga: 

Dari 14 pertandingan, Juventus telah mengoleksi 14 poin dari hasil 13 kemenangan dan 1 imbang.

Sementara di posisi kedua ada Napoli yang mengoleksi 29 poin dari 13 laga.

Musim ini juga menjadi start terbaik yang pernah dijalani Juventus sepanjang sejarah mereka.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P