Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bek tengah Napoli, Kalidou Kulibaly, memberikan respons atas ujaran tak pantas yang didapatkan dalam laga Liga Italia kontra Inter Milan.
Kalidou Koulibaly diduga menjadi target serangan chant rasialis dari pendukung Inter Milan, Rabu (26/12/2018), dalam giornata ke-18 Liga Italia.
Melalui cuitan di akun Twitter-nya, Kalidou Koulibaly memberikan tanggapan atas kejadian yang menimpanya dalam laga yang berujung kekalahan 0-1 Napoli tersebut.
Baca Juga:
"Saya memohon maaf terhadap kekalahan ini, terutama meninggalkan rekan-rekan saya," tulis Kalidou Koulibaly, dikutip BolaSport.com dari akun Twitter sang pemain.
"Namun, saya bangga dengan warna kulit ini. Pun menjadi seorang lelaki Prancis, Senegal, dan Neapolitan," lanjut pemuda 27 tahun tersebut.
Dalam hal ini, pemain belakang berpostur 1,95 meter tersebut ditengarai prihatin dengan beberapa oknum pendukung I Nerazzurri yang belum bisa menghapus budaya tercela.
Mi dispiace la sconfitta e sopratutto avere lasciato i miei fratelli!
Però sono orgoglioso del colore della mia pelle. Di essere francese, senegalese, napoletano: uomo.#InterNapoli 1-0
— Koulibaly Kalidou (@kkoulibaly26) December 26, 2018
#KK26 #famiglia
#ForzaNapoliSempre
#DifendoLaCittà pic.twitter.com/f9q0KYggcw
Di sisi lain, dalam laga tersebut, ia harus terusir setelah dinilai tak mampu membendung emosi lantaran menjatuhkan Matteo Politano pada menit ke-81.
Koulibaly yang tak terima dengan kartu kuning, mencibir keputusan wasit dengan melakukan gestur sindiran kepada wasit Paolo Mazzoleni dengan bertepuk tangan.
(Baca Juga: Pengacara Johan Lin Eng Beri Klarifikasi: Klien Saya Bukan Ditangkap)