Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Italia Butuh Lionel Messi untuk Hentikan Cristiano Ronaldo dan Juventus

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 3 Januari 2019 | 06:00 WIB
Selebrasi Lionel Messi saat mencetak gol ke gawang Levante dalam laga pekan ke-16 Liga Spanyol di Stadion Ciutat de Valencia, Valencia, Minggu (16/12/2018) waktu setempat atau Senin pukul 02.45 dini hari WIB. (TWITTER.COM/LALIGA EN)

Bergabungnya Cristiano Ronaldo ke Juventus membuat Liga Italia menjadi kompetisi tak seimbang, Fabio Cannavaro pun berpendapat bahwa diperlukan Lionel Messi sebagai penawarnya.

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi seringkali disebut sebagai perwujudan dari konsep dua sisi mata uang, yin dan yang, yaitu bertolak belakang tetapi tak terpisahkan.

Keduanya punya karakter berbeda, Ronaldo itu flamboyan sementara Messi lebih kalem. Messi merupakan produk bakat sedangkan Ronaldo adalah hasil kerja keras.

Meski demikian, tidak dipungkiri juga bahwa Ronaldo dan Messi sama-sama menjadi standar kemampuan tertinggi bagi para pesepak bola pada era modern ini.

Sehingga ketika keduanya dipisahkan dari wadah yang sama — tidak berlaku untuk turnamen antarnegara tentunya — ketidakseimbangan menjadi efek yang sulit terhindarkan.

Baca Juga: Ciro Immobile: Saya Beruntung Sudah Jadi Top Skor Sebelum Cristiano Ronaldo Datang

Sebelum kedatangan Ronaldo, Liga Italia sebenarnya sudah terlihat berat sebelah saat melihat daftar peraih scudetto yang selalu diisi oleh Juventus dalam tujuh musim terakhir.

Merapatnya CR7 ke Bianconeri pun membuat kesenjangan semakin lebar. Hingga paruh musim, Juve menjadi satu-satunya tim yang tak terkalahkan (17 menang, 2 imbang).

Efek Ronaldo pun terlihat karena punya kontribusi gol yang signifikan, yaitu terlibat dalam 50 persen gol yang diciptakan Juventus di Serie A musim ini (14 gol dan 5 assist).


Selebrasi Cristiano Ronaldo usai menjebol gawang Sampdoria dalam lanjutan Serie A musim 2018-2019 giornata ke-19 di Allianz Stadium, Sabtu (29/12/2018). (TWITTER.COM/JUVENTUSFC)

Napoli yang dalam beberapa musim terakhir menjadi pesaing terdekat dalam perburuan gelar juara liga pun kesulitan untuk mengimbangi laju rivalnya itu.