Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Henry mengatakan jika marah, Messi akan "berbicara" dengan kakinya, bukan dengan melakukan kekerasan atau meneriakkan kalimat kasar.
Dikatakan Henry, Barcelona tengah menjalani sesi latihan dengan melakukan simulasi pertandingan bola.
Dalam pertandingan itu, Messi merasa marah karena tidak mendapat tendangan bebas setelah dilanggar oleh pemain Barcelona lainnya.
Kemarahan Messi ditunjukkan dengan meminta bola dari kiper, menggiringnya sendiri, kemudian mencetak gol.
"Jadi, ketika bola kembali ke kiper (timnya), dia berlari ke belakang dan meminta bola dari kiper," kata Ferdinand mengulang cerita Henry dalam bukunya.
Begini Ceritanya, Aksi 1000 Lilin Damaikan Bobotoh dengan The Jakmania https://t.co/RvVjSLAHWc pic.twitter.com/4C0H4wGd6s
— BolaSport.com (@bolasportcom) July 29, 2017
"Kiper kemudian memberikan bola kepada Messi, berlari melewati seluruh pemain, dan mencetak gol dalam kemarahan," tambahnya.
Bukti inilah yang menjelaskan perbedaan Messi dan Nermar ketika tengah marah.
Hal yang sama juga bisa terlihat setiap kali Messi dapat pelanggaran keras dari lawannya di pertandingan.
Dia sering kali membalasnya dengan sebuah gol.
Ambil contoh saat laga bertajuk El Clasico alias kontra Real Madrid, 24 April 2017.
Messi berkali-kali dilanggar oleh pemain Madrid. Bahkan, bibirnya berdarah karena terkena sikutan Marcelo.
Messi yang bermain sambil menggunakan tisu untuk menghentikan pendarahannya, justru mencetak gol seakan mengatakan bahwa itu adalah balasan dari apa yang didapatnya.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on