Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Joan Gaspart Kecewa Transfer Neymar Dijadikan Bahan Politik yang Bisa Memecah Barcelona

By Verdi Hendrawan - Jumat, 4 Agustus 2017 | 03:51 WIB
Reaksi striker FC Barcelona, Neymar, dalam laga Liga Spanyol kontra Villarreal di Stadion Camp Nou, Barcelona, pada 6 Mei 2017. (LLUIS GENE/AFP)

Mantan presiden FC Barcelona, Joan Gaspart, mengaku kecewa dengan transfer Neymar Junior ke Paris Saint-Germain (PSG). Namun, ada hal yang lebih membuat pria berusia 71 tahun itu lebih kecewa lagi.

Seluruh pendukung Barcelona tentu sangat terpukul dengan rencana kepindahan Neymar, termasuk bagi Joan Gaspart.

Namun, Gaspart menjadi semakin kecewa karena transfer ini bisa mengakibatkan perpecahan di dalam tubuh Barcelona.

Kekecewaan itu bahkan sudah disampaikan Gaspart sejak Neymar belum resmi menjadi milik PSG.

Hal ini berkaitan dengan ucapan dari mantan presiden Barcelona lainnya, Joan Laporta.

Laporta yang juga merupakan politisi Catalan itu mencoba mengambil keuntungan dari kondisi klub saat ini.

"Kepergian Neymar adalah bukti terkini dari ketidakmampuan manajemen klub dalam mengatasi permasalahan ekonomi hingga perlu menjual sang pemain," tulis Laporta di akun Twitter pribadinya.

Gaspart berharap permasalahan transfer Neymar ini tidak berbuntut panjang, apalagi jika sampai terjadi perpecahan di dalam tubuh Barcelona hingga memunculkan mosi tidak percaya dari anggota kepada pengurus klub.

"Sangat menyakitkan bahwa orang yang selama ini saya hormati telah menggunakan transfer Neymar untuk menyerang klub. Neymar adalah satu-satunya pihak yang harus disalahkan," tutur Gaspart.

"Semua ini bukan kesalahan Barca. Bukan kesalahan pengurus dan pemain. Mereka semua telah melakukan segala hal agar Neymar mau bertahan. Semua ini salah Neymar," katanya.