Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tujuh poin adalah angka yang masih sangat rentan dilompati pada awal musim. Namun, selisih itu bisa menjadi beban kalau rekor sejarah dijadikan referensi Real Madrid.
Tujuh poin adalah sela pemisah antara Real Madrid dengan sang rival abadi yang menduduki puncak klasemen sementara, FC Barcelona.
Sampai pekan kelima Liga Spanyol musim ini, El Real baru mengemas 8 angka di peringkat ketujuh.
Adapun Barca bertengger di pucuk dengan 15 angka di kantong.
Menilai Real Madrid sudah terlempar dari persaingan menjuarai Liga Spanyol mungkin salah kaprah karena masih terlalu dini.
Roda kompetisi musim ini masih akan berputar 33 pekan ke depan.
(Baca Juga: Penyerang Mungil Napoli Ini Cetak Gol Indah Mirip Diego Maradona)
Hanya, peringatan sudah muncul karena sejarah menguak fakta bahwa Real Madrid hanya sekali mampu memangkas defisit 7 poin dari pemuncak klasemen untuk kemudian finis sebagai juara La Liga di akhir musim.
Artinya, kejadian itu hanya 1 dari 33 gelar Liga Spanyol yang diraih Los Blancos.
Bisa diartikan bahwa peluang Real Madrid juara menurut fakta tersebut adalah 3 persen saja!
Seperti dikembangkan BolaSport.com dari El Pais, satu-satunya kejadian comeback fantastis El Real yang dimaksud muncul pada musim 2002-2003.
Tepatnya di pekan kedelapan, Real Madrid asuhan Vicente del Bosque hanya meraup 13 poin di peringkat ke-6.
Mereka terpaut minus 7 angka dari pemimpin klasemen ketika itu, Real Sociedad.
Seturut berjalan waktu, grafik Zinedine Zidane cs terus menanjak, sedangkan Sociedad konsisten ditekan.
Los Blancos tak pernah terlempar lagi dari tiga besar sejak pekan ke-13.
Menuju etape pamungkas, Real Madrid menyalip Sociedad di dua pekan terakhir kompetisi dan mampu finis sebagai juara.
Berdasar pengalaman, akankah kans tipis 3 persen itu mampu kembali dimaksimalkan Zidane yang kini bertugas sebagai pelatih?