Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lari nan cepat menjadi andalan Gareth Bale untuk mengelabui lawan, tetapi tak jarang malah mengantarkan bintang Real Madrid itu ke ruang perawatan.
Terakhir, Bale menderita cedera otot betis sehingga melewatkan laga antara Timnas Wales dengan Georgia dan Irlandia pada Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Cedera otot bukanlah kasus pertama buat Bale.
Menurut rekaman Transfermarkt, dia sudah menderita 12 cedera, delapan di antaranya menyerang otot, sejak bergabung dengan Real Madrid pada 2013.
Intensitas cedera otot pun ditengarai gaya Bale yang kerap mengandalkan kecepatan.
(Baca Juga: Presiden Barcelona Buka Pintu Keluar dari Liga Spanyol)
Ya, dilansir BolaSport.com dari sebuah penelitian asal Meksiko pada Februari 2017, Bale marupakan pesepak bola tercepat di dunia.
Dengan catatan 36,9 kilometer per jam, dia mengungguli Orlando Berrio (Kolombia) dan Juergen Damm (Meksiko).
Dengan kemampuan olah bola yang cukup mumpuni, Bale pun kerap memperlambat larinya ketika menemui ruang cukup sempit.
Skenario seperti itu ternyata meningkatkan risiko Bale menderita cedera otot.
Hal tersebut diakui seorang dokter asal Amerika Serikat, Matt Greig, dalam buku berjudul "Soccer-Specific Fatigue and Eccentric Hamstrings Muscle Strength".
Otot disebut sangat menderita ketika seorang atlet memperlambat lari secara tiba-tiba.
Hal seperti itu juga bisa memicu cedera otot yang sebelumnya pernah diderita seorang atlet menjadi kambuh.
Itulah yang dialami Gareth Bale.
Lantas, apakah sudah saatnya Bale mematikan fitur seribu langkah demi menjaga kelangsungan kariernya?