Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ter Stegen: Kita Kehilangan Choirul Huda

By Anju Christian Silaban - Senin, 16 Oktober 2017 | 23:27 WIB
Kiper FC Barcelona, Marc-Andre Ter Stegen, dijebol oleh bek Juventus, Giorgio Chiellini, dalam laga leg pertama perempat final Liga Champions di Juventus Stadium, Turin, Italia, pada 11 April 2017. (MIGUEL MEDINA/AFP)

Kepergian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, turut mengundang duka buat koleganya dari Eropa, Marc-Andre ter Stegen dan Petr Cech.

Merespons kepergian Huda, Ter Segen merilis ungkapan melalui akun Twitter miliknya.

(Baca Juga: Choirul Huda dan Para Pesepak Bola Nasional yang Meninggal Dunia Setelah Beraksi di Lapangan)

Penjaga gawang Barcelona itu menyoroti loyalitas Huda untuk Persela Lamongan.

"Sebuah kisah menyedihkan untuk sepak bola. Kita kehilangan Choirul Huda, berusia 38 tahun dan menghabiskan karier buat Persela sejak 1999," tulis Ter Stegen, Senin (16/10/2017).

Pesan senada diutarakan oleh Cech yang kini berseragam Arsenal.

Seperti Ter Stegen, Cech juga menggunakan foto yang sempat muncul di akun media sosial Persela.

Sebelum Ter Stegen dan Cech, gelandang Manchester United, Paul Pogba, juga sempat mengucapkan pesan berduka atas kepergian Huda.

Huda meninggal dunia karena berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, Minggu (15/10/2017).

Sang penjaga gawang sempat dilarikan ke rumah sakit dengan alat bantu pernapasan dan tabung oksigen, tetapi segala upaya sudah terlambat.

Hari yang sama, Huda dikubur di kompleks makam Pagerwojo, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur.

Loyalitas Choirul Huda 

Kenangan sebagai sosok yang ramah nan baik membuat banyak sesama pemain yang membela Persela masih tidak percaya bahwa kiper senior tersebut dipanggil menghadap Sang Pencipta.

"Dia orang baik. Semoga amal dan ibadah saudara saya ini dapat diterima dan akan mendapat tempat di sisi-Nya," ucap pemain Persela, Taufik Kasrun, Minggu.

(Baca Juga: Choirul Huda dan Para Pesepak Bola Nasional yang Meninggal Dunia Setelah Beraksi di Lapangan)

Di mata Taufik, Huda adalah contoh dan panutan bagi pemain lain.

Senioritas dan mudahnya dia bercengkerama dengan pemain lain membuat para pemain Persela menaruh banyak simpati.

"Saya tidak ada apa-apanya. Saya baru 13 tahun memperkuat Persela, tetapi dia lebih. Dia juga tidak pernah berganti-ganti klub. Itu yang membuat kami salut," kata dia.

Sementara itu, Eki Taufik masih enggan memberikan komentar dan hanya terlihat menangis saat menghadiri penghormatan terakhir bagi Huda di rumah duka, Jalan Basuki Rahmat No 66, Lamongan.

(Baca juga: Terungkap, Rupanya Ini Alasan Choirul Huda Memilih Membela Persela Lamongan Seumur Hidup)

Tidak hanya kedua pemain tersebut.

Semua penggawa, ofisial, dan jajaran pelatih juga terlihat memberikan penghormatan terakhir bagi Huda di rumah duka.

Sementara itu, para suporter setia Persela rela menunggu di depan rumah duka sambil menunggu Huda akan disemayamkan. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P