Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Luapan kemarahan ditunjukkan oleh kapten Real Madrid, Sergio Ramos, usai menderita kekalahan 0-3 dari Barcelona, Sabtu (23/12/2017).
Kekalahan tersebut amat menyakitkan mengingat laga bertajuk el clasico kali ini digelar di stadion kebanggaan Real Madrid, Santiago Bernabeu.
Sergio Ramos bukannya tanpa kontroversi dalam laga tersebut.
Ramos mendapatkan kartu kuning pada menit ke-59 dari wasit Jose Sanchez yang memimpin pertandingan.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkah Ramos yang memukul muka Luis Suarez untuk merebut bola.
(Baca Juga: El Clasico 2017 - 5 Rekor Baru Lionel Messi Saat Barcelona Cukur Real Madrid)
Tindakan Ramos tersebut menimbulkan kecaman dari banyak pihak.
Namun, Sergio Ramos memiliki pembelaan sempurna tentang aksinya tersebut.
"Saya mungkin akan dipenjara di Barcelona seperti Carles Puigdemont," kata Ramos seperti dilansir BolaSport.com dari Sport-english.com.
"Namun, saya benar-benar tidak berniat menyentuh Suarez, sungguh tidak bermaksud," ujar bek andalan Real Madrid tersebut.
(Baca Juga: Saat 2 Wakil Catalonia Sukses Runtuhkan Simbol Kedigdayaan Spanyol)
Hanya, ucapan Ramos tersebut kembali menimbulkan kontroversi.
Hal ini dikarenakan sang pemain yang turut memasukkan unsur politik dalam pernyataan tersebut.
Ramos menyebut nama Carles Puigdemont, mantan Presiden Catalonia yang kini telah dideportasi oleh pemerintah Spanyol dan menetap di Belgia.
Kapten Real Madrid tersebut jelas menyiram bensin ke dalam api panas hubungan Spanyol dan Catalonia.
Ramos sekaligus seperti menjilat ludah sendiri yang sebelumnya enggan mengaitkan sepak bola dengan politik.