Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bintang anyar FC Barcelona, Paulinho, buka-bukaan soal pengalamannya yang kurang enak saat membela Tottenham Hotspur.
Paulinho mendarat di Spurs pada 2013 dari Corinthians.
Pemain yang kini berusia 29 tahun itu mengaku merasa nyaman pada musim perdana bersama raksasa London.
Namun, semua berubah setelah tongkat kepelatihan berpindah dari Andre Villas-Boas ke Maurichio Pochettino pada musim 2014-2015.
(Baca juga: Pilihan Anti-mainstream Kapten Thailand di The Best Football Awards 2017)
People always talk and always will. ‘He’s good now because he’s at Barça’, ‘He was only good then because he was in China’, blah, blah, blah. I’ve had that since the beginning."
@paulinhop8 on silencing his doubters
— FIFA.com (@FIFAcom) 24 December 2017
https://t.co/gqpIuv5sLg pic.twitter.com/KhI24di3kr
Di bawah arahan nakhoda anyar, Paulinho sangat jarang ditempatkan di posisi naturalnya sebagai gelandang bertahan.
Selama dilatih Pochettino, menurut data statistik Transfermarkt, ia hanya dua kali menempati pos favoritnya dari 30 penampilan.
Hal itulah yang akhirnya mendorong sang pemain hengkang ke China pada akhir musim.
(Baca juga: Hasil Voting The Best Football Awards 2017, Berapa Selisih Suara Ronaldo dan Messi?)
"Saya bermain di posisi saya saat laga pertama bersama Pochettino. Namun, setelah itu, saya berpindah-pindah," kata Paulinho sepert dikutip Bolasport.com dari Dailymail.
"Jika Anda tidak bermain di posisi sebenarnya ketika merumput di liga kompetitif seperti Inggris, maka terasa sangat sulit," tutur pria kebangsaan Brasil itu.
Kendati demikian, Paulinho tak menaruh dendam kepada Pochettino.
"Dalam setahun bersama Pochettino, saya bermain di posisi saya sebanyak dua sampai tiga kali. Namun, itu bukan berarti saya punya masalah dengan dia," ucap Paulinho.
Sinar Paulinho pun semakin terang setelah gabung ke Barca pada awal musim 2017-2018.
Ia sudah berkontribusi enam gol dari 22 penampilan di semua ajang.