Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan kapten Real Madrid, Fernando Hierro, memberikan pembelaan terhadap pelatih El Real, Zinedine Zidane.
Zinedine Zidane tengah disorot karena belum berhasil mengembalikan performa Real Madrid.
Padahal pada awal musim Zidane berhasil membawa Real Madrid memenangi tujuh dari sembilan gelar yang mungkin diraih pada satu setengah musim pertamannya.
Kini, hingga pekan ke-18, Real Madrid masih berada di posisi keempat La Liga dengan koleksi 32 poin, tertinggal 16 poin dari Barcelona di puncak klasemen.
Nasib Suram Enzo Zidane yang Gagal Ikuti Kesuksesan Zinedine Zidane https://t.co/GvUFa9MHSh
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 6 Januari 2018
Meski tengah mengalami krisis penampilan, Fernando Hierro meminta mantan klubnya untuk bersikap bijaksana dan tidak terburu-buru untuk memecat Zidane.
"Kami harus bijaksana," kata Hierro kepada EFE, yang dikutip BolaSport.com.
(Baca Juga: Pelatih Berdarah Indonesia Ditunjuk Sebagai Nakhoda Klub Kasta Kedua Liga Inggris)
"Kami berada di bulan Januari dan masih punya pelatih dan pemain hampir sama dengan yang memenangkan delapan gelar dalam dua tahun terakhir," ucap Hierro menegaskan.
Usai Datangkan Philippe Coutinho, Barcelona Harus Jual 8 Pemain https://t.co/oW4OLrxtqC
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 7 Januari 2018
Hierro juga menekankan pentingnya tetap menggunakan akal sehat dalam menyikapi situasi Real Madrid.
"Real Madrid berarti Anda harus memenangkan setiap pertandingan, menjadi yang kedua tidak layak dilakukan," tutur Hierro.
"Namun, kita harus tenang dan menggunakan akal sehat," ujarnya menambahkan.
(Baca Juga: Real Madrid Berniat Korbankan Pemain Bintangnya Demi Dapatkan Mauro Icardi)
Hierro mengakui bahwa Real Madrid terbiasa memenangi segala hal. Namun, ia bersikeras bahwa mantan rekan setimnya itu tidak layak dipecat.
"Kami terbiasa memenangkan segalanya, tapi kalau bukan itu masalahnya, itu bukan alasan yang cukup baik untuk menginginkannya (Zidane) keluar," ucap Hierro menegaskan.
"Kami harus pintar dalam penilaian kami karena mereka adalah pemain sama, pelatih sama dan filosofi sama," ujar sang mantan pemain.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on