Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kapten Real Madrid Juga Pernah Ditendang Tanpa Ampun karena Panasnya Konflik Kamar Ganti

By Kautsar Restu Yuda - Jumat, 2 Maret 2018 | 16:55 WIB
Iker Casillas (kiri) dan Jose Mourinho saat masih membela Real Madrid. Mereka menghadiri konferensi pers menjelang laga persahabatan kontra timnas Kuwait di Stadion Al-Kuwait SC, Kuwait City, 15 Mei 2012. (YASSER AL-ZAYYAT/AFP)

Pertikaian antara Sergio Ramos dengan Isco Alarcon, bukan satu-satunya konflik yang melibatkan kapten Real Madrid.

Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, diwartakan memarahi dan memukul Isco Alarcon pascalaga kontra Espanyol, Selasa (27/2/2018).

Menurut kabar dari Sport yang dicuplik BolaSport.com, Sergio Ramos tidak suka dengan sikap Isco yang marah saat digantikan dengan Karim Benzema pada laga tersebut.

Kala Benzema bersiap menyalami Isco yang ditarik ke luar pada menit ke-69, sang pemain bersikap tak acuh.

Pertikaian tersebut kabarnya memanaskan atmosfer ruang ganti Real Madrid.

Keterlibatan kapten sebagai pihak yang berkonflik bukan hal baru di Real Madrid.

Iker Casillas, sosok yang dikenal begitu dihormati di ruang ganti pemain pernah terlibat konflik dengan pelatih Real Madrid kala itu, Jose Mourinho.

"Awalnya kami bergaul dengan baik tapi setelah beberapa saat semuanya memburuk. Kami seperti pasangan yang perlahan melihat hubungan yang hancur." kata Casillas dikutip BolaSport.com dari Mirror.

"Awalnya ada banyak koneksi, tapi pada akhirnya tidak ada perasaan yang bagus. Ini seperti pasangan: pada awalnya sangat menggembirakan, tapi kemudian tidak berhasil," ucapnya menambahkan.

(Baca Juga: Kebangkitan AC Milan di Tangan Pelatih Terburuk, Anomali si Badak yang Kian Mendobrak)

Mourinho kala itu kesal dengan Casillas yang diduga meminta maaf kepada pemain Barcelona saat bertemu di tim nasional Spanyol.

Permintaan maaf tersebut terkait dengan konflik antara skuat Real Madrid dengan Barcelona pada beberapa waktu sebelumnya.

"Tidak sesuai dengan Mourinho bahwa saya berbicara dengan seseorang dari Barcelona untuk mengurangi ketegangan di tim nasional,"ujar Casillas menjelaskan.

"Saya berbicara dengan Xavi (Hernandez) dan Puyi (Carles Puyol) tapi kata-kata yang kami gunakan tidak 'dengarkan, maafkan saya' - itulah yang media tulis dari pernyataan Mourinho," tuturnya menambahkan.

Kiper jebolan akademi Real Madrid itu mengklaim bahwa pembicaraannya dengan dua penggawa Barcelona tersebut demi keutuhan timnas Spanyol.

"Apa yang saya katakan pada Xavi adalah 'lihat, jika kita terus seperti ini, kita akan membebani sepak bola Spanyol dengan citra yang kita berikan dengan dua tim seperti Madrid dan Barcelona'," ucap kiper FC Porto itu.

"Saya adalah kapten Real Madrid tapi juga Spanyol. Semua orang bisa percaya apa yang mereka inginkan. Saya memiliki klub yang saya berhutang (permintaan maaf) tapi saya juga punya tim nasional," ujarnya menegaskan.

Hubungan Mourinho dengan Casillas semakin memburuk.

(Baca Juga: Tega! Neymar Alami Retak Tulang, Sang Lawan Justru Mencerca)

Casillas lebih sering duduk di bangku cadangan, karena Mourinho lebih memilih Antonio Adan.

Situasi semakin sulit bagi Casillas, setelah Real Madrid mendatangkan Diego Lopez, yang mampu tampil konsisten sejak kedatangannya pada pertengahan musim 2012-2013.

Kendati pada akhir musim Mourinho didepak, Casillas tak bisa lagi tampil semeyakinkan sebelum konflik tersebut.

Puncaknya, Casillas hengkang ke FC Porto pada musim 2015-2016, setelah kontraknya tak diperpanjang Real Madrid.

(Baca Juga: Profesor Arsenal Perlu Les dengan Pep Guardiola agar Uang Rp 1,9 Triliun Tak Terbuang Sia-sia)


Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P