Ampuhnya Jan Oblak, Superman Penjaga Kesucian Gawang Atletico Madrid

Penjaga gawang Atletico Madrid, Jan Oblak, mencatatkan torehan khusus saat mengawal gawang timnya menghadapi Deportivo La Coruna, Minggu (1/4/2018) atau Senin dini hari WIB.

Pada laga tersebut, Atletico Madrid berhasil meraih kemenangan dengan skor 1-0 melalui eksekusi penalti Kevin Gameiro pada menit ke-34.

Selain Gameiro, Jan Oblak juga mendapat sorotan khusus pada laga tadi malam.

Laga itu menjadi penampilan ke-150 Oblak bersama Atletico di semua kompetisi sejak dibeli dari Benfica pada 2014 lalu.

Kiper asal Slovenia tersebut punya catatan apik selama membela Los Rojiblancos.

Sejarah Hari Ini - Gawang Santiago Bernabeu Ambruk, Real Madrid Malu, Semifinal Liga Champions Hampir Batal https://t.co/rEynXJLwyf

— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 2, 2018

Dari 150 penampilan, ia mencatatkan 86 kali tak kebobolan alias clean sheet atau sebesar 57 persen berhasil menjaga gawangnya tetap suci.

Selama itu ia melakukan 390 kali penyelamatan dengan rasio penyelamatan mencapai 81 persen, seperti dilansir BolaSport.com dari catatan Opta.

Dari 150 laga, gawang Oblak hanya kebobolan 90 kali, artinya hanya 0,6 gol per laga.

Selama membela Atletico, Oblak memang baru menyumbangkan satu trofi, yaitu Piala Super Spanyol pada tahun 2014 lalu.

Barcelona, Ucapkan Selamat Tinggal pada 100 Poin https://t.co/BK3fJgem7o

— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 2, 2018

Namun pemain bertinggi 189 sentimeter itu juga berhasil membawa Atletico menembus final Liga Champions 2013-2014.

Penampilan apik pemain berusia 25 tahun itu tak pelak membuatnya jadi salah satu properti terpanas di pasar transfer dalam beberapa tahun terakhir.

Tak kurang dari Liverpool, Arsenal, Chelsea, hingga Paris Saint-Germain (PSG) pernah dikabarkan ingin memboyong Oblak.

Namun dengan penampilan ciamik, sepertinya Atletico wajib mempertahankan salah satu bintangnya itu jika ingin terus bersaing di papan atas Liga Spanyol untuk beberapa musim ke depan.

 

Jika proyek Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dalam merekrut dan mewarganegarakan sepuluh pebasket U15 Afrika berjalan lancar, mereka dipastikan telah melakukan pelanggaran hukum. Alasannya, tak ada undang-undang yang dapat menjadi pijakan hukum dalam proses perekrutan tersebut. Jika memang ingin merekrut pebasket asing di bawah 18 tahun, Perbasi harus melalui skema pemilihan warga negara. Namun, itu tak mungkin dilakukan karena proses pemilihan warga negara hanya diperbolehkan bagi warga negara asing hasil kawin campur. Apa pendapat kalian? #Basket #Perbasi #Olimpik

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Apr 1, 2018 at 5:15am PDT