Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang sekaligus kapten Barcelona, Andres Iniesta, akan segera mengakhiri kariernya di klub tersebut akhir musim ini.
Pada Jumat (27/4/2018), Iniesta mengumumkan bahwa musim ini adalah musim terakhir dirinya berseragam Barcelona.
Mulai musim depan Iniesta akan hengkang ke tim lain, digadang-gadang menuju ke Liga China bersama Chongqing Lifan.
Iniesta merupakan sosok yang dikagumi oleh banyak orang, bahkan oleh pemain dari tim rival.
(Baca Juga: Badai Cedera Hantam Real Madrid dan Bayern Muenchen, 7 Pemain Bintang Tumbang)
Gracias, Andresinho.
— Sergio Ramos (@SergioRamos) April 27, 2018
Gracias, @andresiniesta8
¡Eres muy grande!
Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, tak segan mengucapkan salam perpisahan kepada Iniesta yang notabene adalah kapten dari tim rival Los Blancos.
Rivalitas kedua tim, ditambah suhu politik yang panas antara Catalunya dan Spanyol, tak membuat Ramos sungkan untuk memberi ucapan kepada Iniesta.
Namun, bukan Iniesta saja pemain yang dikagumi oleh banyak orang termasuk tim rival.
Berikut BolaSport.com telah merangkum 5 pemain yang sulit dibenci bahkan oleh tim rival sekali pun:
1. Ronaldinho Gaucho
Selain memiliki skil menawan di atas lapangan, Ronaldinho juga terkenal sebagai pemain yang murah senyum.
Penampilan indah dipadukan dengan karakter bersahabat membuat Ronaldinho sebagai sosok yang sulit untuk dibenci.
Pada November 2005, Ronaldinho bahkan mendapat applaus meriah dari publik Santiago Bernabeu ketika Barcelona mengalahkan Real Madrid 3-0.
Meski timnya kalah, para suporter Madrid agaknya merasa terhibur dengan permainan Ronaldinho yang penuh dengan skill menawan.
2. Andrea Pirlo
Sepanjang berkarier sebagai pemain sepak bola, Pirlo pernah memperkuat tim-tim besar asal Italia seperti Inter Milan, AC Milan, dan Juventus.
Sama seperti Mata, Pirlo tak dibenci meski hengkang ke tim rival.
Pribadi Pirlo yang dingin plus karakter permainannya yang elegan membuat dirinya disegani oleh pemain-pemain lain.
Tak ada satu pun chant hingga banner di stadion yang bernada sindiran kepada Pirlo selama ia berkarier di Italia.
Ketika Pirlo pensiun sebagai pesepak bola pun pujian masih terus mengalir dari berbagai kalangan.
Salah satu pujian itu datang dari kiper Juventus, Gianluigi Buffon.
"Pemain dengan level permainan seperti dirinya, tak layak menjadi bebas transfer. Saya rasa dia adalah pembelian terbaik abad ini," tutur Buffon setelah Juventus mendatangkan Pirlo secara gratis.
(Baca Juga: 2 Asisten Pelatih Ternama Jadi Calon Pengganti Arsene Wenger di Arsenal)
3. Philipp Lahm
Lahm merupakan legenda Bayern Muenchen sekaligus timnas Jerman yang sangat disegani.
Dia tipikal pemain yang tak banyak tingkah, disiplin, dan memiliki etos kerja luar biasa.
Bayangkan saja, Lahm hanya dua kali mendapat sanksi larangan bermain karena akumulasi kartu.
Momen itu adalah ketika Kualifikasi Piala Dunia 2014 dan Liga Champions musim 2016-2017.
Yang lebih istimewa lagi, Lahm tak sekali pun mendapat kartu merah langsung selama 15 tahun berkarier.
Lahm juga pernah menghentikan fan Muenchen yang menyanyikan lagu hinaan untuk Borussia Dortmund saat merayakan gelar juara Liga Jerman musim lalu.
Alih-alih mengompori para suporter untuk menghina tim rival, Lahm justru meminta lagu diganti.
4. Ricardo Kaka
Kaka merupakan pemain yang sulit untuk dibenci.
Dia dikenal sebagai pribadi yang religius dan bermain elegan semasa masih aktif sebagai pemain.
Selebrasi menunjuk langit yang selalu dia tunjukkan usai mencetak gol adalah salah satu alasan mengapa dia begitu dicintai oleh penggemar sepak bola.
Ya, selebrasi itu merupakan bentuk syukur Kaka kepada Tuhan.
Pemain asal Brasil itu juga tak pernah terlibat kasus yang membuat namanya tercoreng.
Barangkali perceraiannya dengan Caroline Celico adalah satu-satunya cela yang ada di kehidupan Kaka.
5. Juan Mata
Juan Mata memang menyeberang dari Chelsea ke tim rival, Manchester United, pada 2014.
Akan tetapi, Mata tak lantas dibenci oleh publik Stamford Bridge.
Buktinya dia mendapat applause meriah ketika Manchester United bertandang ke markas Chelsea pada Liga Inggris musim 2015-2016.
Mata ditarik keluar oleh Louis van Gaal dan para pendukung Chelsea yang memadati stadion berdri dan memberikan applause.
Pemain asal Spanyol itu menyebut aksi tersebut tak akan terlupakan seumur hidupnya.
"Selalu istimewa bagi saya bermain di Stamford Bridge," ucap Mata sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Standard.
"Saya katakan dari dalam hati bahwa saya bersyukur dengan sambutan yang diberikan oleh fan Chelsea. Momen seperti itu tak akan pernah terlupa dari ingatan," ujar dia.